SINERGI: (Ki-ka) Engineer PT. Adidaya Renewable Energy Alwan Zanuar, Country Manager of Goodwe Technology. Co. Ltd. Indonesia Richard Mercury dan Wakil Dekan II Fakultas Teknik UMM Gita Indah Marthasari, M.Kom., saat meresmikan laboratorium CoE PLTS
MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) memiliki laboratorium Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas 5,82 kWp. Laboratorium ini didirikan dengan dana corporate social responsibility (CSR) Perusahaan Listrik Negara (PLN). Saat peresmian beberapa waktu lalu juga dihadiri tim dari perusahaan manufaktur inverter asal Taiwan Goodwe Technologies Co Ltd.
Laboratorium PLTS UMM dibangun dalam waktu kurang dari tiga minggu. Dibantu oleh PT. Adidaya Renewable Energy dan PT. Jayatama Adi Sentosa sebagai kontraktor utama. Country Sales Manager Goodwe Indonesia Richard Merchury menjelaskan bahwa pembangunan laboratorium ini sangat bagus.
Apalagi melihat ekosistem PLTS di Indonesia masih tergolong baru. Sehingga akan banyak kesempatan luas, baik dari sisi bisnis maupun lapangan kerja. “Kesempatan akan datang kepada orang yang sudah mempersiapkan diri. Dan Kampus Putih UMM sudah menyiapkan PLTS dengan sangat baik,” tegasnya.
Adanya laboratorium PLTS juga dinilai strategis untuk membangun kompetensi mahasiswa teknik elektro. Utamanya di bidang perencanaan, pemasangan dan operasional. Pun dengan upaya perawatan terkait PLTS yang tentu dibutuhkan.
Sementara di sisi bisnis, energi surya dinilai cukup menjanjikan meski masyarakat awam masih belum banyak mengerti. Ditambah lagi dengan ketidaktahuan tentang regulasi pemerintah mengenai penggunaan PLTS.
Pada kesempatan yang sama, Alwan Zanuar selaku engineer dari PT. Adidaya Renewable Energy mengatakan bahwa laboratorium ini mampu mendorong mahasiswa untuk lebih tahu cara memasang dan mendesain sebuah PLTS.
Sehingga, lahan eksplorasi mahasiswa bisa meningkat. Bahkan menurutnya, laboratorium ini dapat dikembangkan dan diintegrasikan dengan pembangkit yang lain. Apalagi melihat potensi renewable energi dan green energy semakin maju dan masif.
“Semoga mahasiswa bisa mempelajari banyak hal terkait PLTS di laboratorium ini. Supaya bisa memberi pemahaman lebih kepada masyarakat awam bahwa PLTS bisa menjadi alternatif yang baik. Bukan hanya bagi mereka, tapi juga bagi lingkungan,” katanya.
Sementara itu, penanggungjawab Center of Excellence (CoE) PLTS Basri Noor Cahyadi, M.Sc. mengungkapkan bahwa laboratorium ini memiliki sederet tujuan khusus. Salah satunya bertujuan untuk menunjang praktikum mahasiswa CoE PLTS. Bahkan juga dijadikan sebagai uji kompetensi skala P3 baik itu mahasiswa maupun orang luar yang ingin mendapatkan sertifikasi profesi.
“Laboratorium ini juga menjadi pusat energi terbarukan, khususnya dalam penguatan CoE PLTS. Kami berharap akan muncul berbagai inovasi baru seperti penelitian-penelitian di bidang solar charge controller hingga battery management,” tandasnya. (imm/bua)