Minim Tokoh Muhammadiyah Aktif di Dunia Politik.

Author : Humas | Jum'at, 11 Agustus 2023 09:35 WIB | Malang Posco Media - Malang Posco Media

RILIS SURVEI DAN DISKUSI: Rektor UMM, Prof. Dr. Fauzan, M.Pd, bersama para pemateri Bincang Politik Nasional dan Rilis Hasil Survei Opini Publik di Jawa Timur yang dilakukan oleh Tim Laboratorium Ilmu Politik UMM kemarin. (MPM-ADAM MALIK)

MALANG POSCO MEDIA, MALANG-Tim dari Laboratorium Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berhasil melakukan Survei Opini Publik terkait politik di Jawa Timur. Hasilnya, terdapat harapan dari masyarakat, khususnya dari kalangan Muhammadiyah, terkait partisipasi tokoh-tokoh Muhammadiyah dalam politik Indonesia.

Survei ini melibatkan 800 responden yang tersebar di desa dan kelurahan di setiap kota dan kabupaten di Jawa Timur.  Tujuan dari survei ini adalah untuk menggali tanggapan masyarakat terhadap politik di Indonesia, termasuk kepuasan terhadap kinerja presiden, partai politik, dan elektabilitas calon presiden yang berencana maju pada tahun 2024 mendatang.

“Kadang saya merasa prihatin terhadap Muhammadiyah. Sebagai gerakan kemanusiaan, Muhammadiyah memiliki banyak hal yang telah maju, termasuk tokoh-tokohnya yang luar biasa. Namun, perlu ada dorongan lebih lanjut agar mereka lebih aktif dalam dunia politik,” kata Peneliti Ahli Utama BRIN, Prof. Dr. R. Siti Zuhro, M.A. saat Bincang Politik Nasional dan Rilis Hasil Survei Opini Publik di Jawa Timur di Ruang Senat UMM kemarin.

Prof. Zuhro juga menyatakan temuan ini mencerminkan kerinduan dari masyarakat di Jawa Timur, yang ingin melihat tokoh-tokoh Muhammadiyah dan pionirnya turun ke kancah politik. Hal ini memiliki pesan yang kuat, bahwa ke depannya Muhammadiyah perlu tampil aktif dalam dunia politik dan masih memiliki waktu untuk melakukannya.

Meskipun Muhammadiyah merupakan organisasi besar di Indonesia, namun tokoh-tokoh pemimpinnya belum begitu dikenal secara luas karena minimnya keterlibatan politik. Ia juga menaruh perhatian pada peran Nahdlatul Ulama (NU) yang terlihat aktif dalam dunia politik, dan menyebutkan perlunya kerjasama antara NU dan Muhammadiyah.

“Penting bagi NU dan Muhammadiyah untuk bersatu, sebagai ormas besar mereka memiliki peran penting dalam menjaga persatuan dan kesatuan negara kita,” tambahnya.

Pada acara tersebut, Rektor UMM, Prof. Dr. Fauzan, M.Pd, mengapresiasi kehadiran para tokoh dengan latar belakang berbeda. Ia menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mencari pola dalam pemikiran politik agar suasana tidak memanas setiap mendekati pemilihan umum.

“Kita harus membangun ekosistem sosial budaya yang mengedepankan kebersamaan dan mengurangi ketegangan dalam politik agar Indonesia bisa maju menuju Indonesia Emas pada tahun 2045,” jelasnya.

Rektor juga berharap bahwa agenda semacam ini dapat membantu merubah pandangan bahwa kampus tidak mendukung politik. Ia menekankan pentingnya menjawab mengapa kampus sering dianggap sebagai tempat lahirnya perpecahan dalam politik, padahal sejumlah politisi juga berasal dari kampus.

“Kami berusaha mengkritisi fenomena politik di Indonesia melalui data yang diberikan oleh tim kami dari UMM,” tegasnya.

Survei ini juga mengungkap beberapa temuan terkait pemilihan umum 2024, termasuk calon presiden dan wakil presiden serta preferensi masyarakat terhadap calon-calon tersebut. (adm/aim)

Sumber: https://malangposcomedia.id/minim-tokoh-muhammadiyah-aktif-di-dunia-politik/
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori