MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Pusat Studi Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), meluncurkan rilis hasil survei Pemilihan Umum 2024. Rilis tersebut menerangkan prediksi arah suara pemilih masyarakat Jawa Timur. Disampaikan oleh Rully Ramadhon, selaku peneliti Pusat Studi Ilmu Politik di Ruang Sidang Senat UMM, Rabu (18/10) lalu.
Survei dilakukan ke berbagai kalangan masyarakat. Termasuk dari ormas, santri dan non santri. Tim peneliti membandingkan hasil survei di Bulan Juni dan September 2023.
Rully mengatakan, survei dilakukan di seluruh desa setiap kota dan kabupaten di Jawa Timur. Dari desa diambil di RT/RW yang dipilih secara acak dengan porsi yang proporsional. Jumlah responden sebanyak 1000 orang.
“Kriteria responden usia 17 tahun ke atas. Proporsi laki laki dan perempuan sebanyak 50-50 persen. Mereka diwawancarai secara langsung atau face to face,” katanya.
Dari hasil survei yang dilakukan, elektabilitas partai politik di Jawa Timur posisi tiga tertinggi masih di PDIP, PKB dan Gerindra. Yang memiliki nilai di atas 15 persen dari partai lain yang hanya memiliki elektabilitas 5 persen.
“Yang menarik peningkatan suara yang cukup signifikan dari PDIP hingga lima persen dari survei sebelumnya (Bulan Juli). Sedangkan partai lain stabil,” ungkapnya.
Dia menambahkan, masyarakat Jawa Timur akan tetap memilih calon presiden mereka walaupun partai yang mereka pilih tidak mendukung calon presiden tersebut.
“Hal ini menegaskan bahwa tidak ada hubungan antara elektabilitas calon presiden dengan pilihan partai,” kata dia.
Pada aspek elektabilitas dari tiga calon presiden oleh publik Jatim, urutan teratas Ganjar Pranowo, disusul dengan Prabowo dan Anies Baswedan. Urutan ini tidak berubah dari hasil survei Juli lalu. Namun suara Anies mengalami peningkatan 9 persen. Itu karena pengumuman deklarasi pasangan capres cawapres lebih awal dari pasangan lain. “Dua survei ini menunjukkan konsistensi suara ganjar dan tergerusnya suara prabowo,” imbuhnya.
Kalau terjadi dua putaran, dengan estimasi Anies tereliminasi, maka suara Prabowo akan meningkat. Bahkan menjadi yang tertinggi. Migrasi suara Anies lebih banyak ke Prabowo dibandingkan ke ganjar. Namun selisih suara kedua calon presiden tidak begitu jauh. “Itu artinya, dukungan masyarakat Jatim pada Ganjar juga tidak sedikit, sebagai opsi kedua setelah memilih Anies,” tuturnya.
Rully mengatakan, pada kontek wakil presiden masyarakat Jawa Timur secara umum memiliki preferensi tertinggi pada dua nama, yakni Muhammad Mahfiz MD, dan Khofifah Indar Parawansa. Namun nama-nama cawapres seperti Ridwan Kamil, Erick Thohir, Sandiaga Uno, Muhaimin Iskandar, berada di posisi-posisi selanjutnya. Dengan gap suara yang juga tidak terlalu lebar.
Hasil surveinya juga menunjukkan bahwa Jumlah pemilih non rasional lebih tinggi dari pemilih rasional. Hal ini ditunjukkan dari dominannya responden dari masyarakat pedesaan, lulusan SLTA ke atas, profesi, tingkat pendapatan, santri dan non santri. “Hal ini menunjukkan posisi strategis jawa timur untuk menjadi pertimbangan strategis oleh para politisi dalam memenangkan pemilu,” pungkasnya. (imm)