MALANG- Sebanyak 90 makalah dipresentasikan dalam forum seminar yang diselenggarakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Seminar Internasional Berbahasa Indonesia (SIBI) itu dilaksanakan Rabu (20/11) kemarin hingga hari ini. Dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor IV UMM, Muhamad Salis Yuniardi, M.Psi, PhD.
Seminar internasional ini mengangkat tema: Glokalisasi sebagai Peluang dan Tantangan Sosial Politik Kontemporer. Menghadirkan beberapa pemateri utama, antara lain dari perguruan tinggi Amerika, Australia, Malaysia, Sudan dan Indonesia. “SIBI ini digagas FISIP UMM sejak tahun 2022. Dan ini adalah kali ketiga. Tujuannya memfasilitasi akademisi untuk mempresentasikan hasil penelitiannya, terutama bagi mereka yang akan dimutasi kepangkatannya,” kata Dekan FISIP UMM, Prof. Dr. Muslimin Machmud, M.Si kepada Malang Posco Media di sela acara.
Dia menjelaskan, makalah yang dipresentasikan di seminar tersebut diharapakan nantinya dapat dipublikasikan di jurnal bereputasi internasional maupun prosiding internasional. “Ada sekitar 90 makalah yang pada hari ini (kemarin, red.) sampai besok (hari ini, red.) akan dipresentasikan secara daring dan luring,” ungkapnya.
Prof Muslimin menambahkan, di sisi lain SIBI menjadi pemantik yang strategis untuk mendorong eksistensi Bahasa Indonesia semakin kuat di dunia internasional. Ada 63 perguruan tinggi di dunia yang sampai saat ini menyelenggarakan mata kuliah Bahasa Indonesia. Selain itu, melalui program SIBI UMM akan terus mengkampanyekan Bahasa Indonesia supaya lebih eksis dan menjadi pengantar di forum ASIA dan internasional. “Karena pengguna Bahasa Indonesia cukup banyak. Maka momen ini menjadi bagian penting untuk Internasionalisasi Bahasa Indonesia,” terangnya.
Muslimin bertekad untuk menjadikan SIBI sebagai program rutin FISIP UMM. Rencananya untuk tahun berikutnya bisa menggandeng Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) UMM. “Kami ingin membangun atmosfer akademik. Karena di kegiatan ini kami bisa sharing dan bertukar pikiran dengan akademisi kampus lain baik di dalam maupun luar negeri,” tuturnya.
Beberapa pembicara utama dalam SIBI kali ini antara lain, Prof. Dr. Kadaruddin Aiyub (Faculty of Social Science and Humanities, Universiti Kebangsaan Malaysia), Annisa R. Beta (The University of Melbourne), Dr Sudirman Karnay, M.Si. (Universitas Hasanuddin), Mohammed Bosha, M.P. (Internasional University of Africa) dan Grady Ryan Mitchell, M.Li. (California State University San Marcos).
Wakil Rektor IV UMM, Muhamad Salis Yuniardi, M.Psi, PhD, mengapresiasi terselenggaranya SIBI yang ketiga. Menurutnya, program ini strategis. Mampu menjadi wadah untuk mengantarkan Bahasa Indonesia semakin kuat di kancah internasional. “Yang merancang program ini cerdas dan inovatif. Dengan program ini FISIP UMM telah melakukan terobosan yang hebat. Fakultas ini punya peran penting dan strategis untuk menunjukkan karyanya dengan melibatkan pakar dari berbagai negara,” katanya.
Salis menambahkan, SIBI yang punya komitmen meningkatkan martabat Bahasa Indonesia memiliki kebanggaan tersendiri. Karena dapat memperkuat nasionalisme di kancah internasional. “Dengan visi globalisasi yang diusung semoga SIBI dapat terus dikembangkan dan melibatkan mitra yang lebih banyak lagi,” harapnya. (imm/adv/udi)