HEBAT: Tim mahasiswa UMM, Elissa Anugerah Fatah (tengah), dkk sukses meraih Juara 2 di Mandalika Essay Competition yang diadakan oleh Universitas Gunung Rinjani Lombok, Nusa Tenggara Barat, 16 September lalu
MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Pertanian merupakan salah satu sektor yang paling menjanjikan di Indonesia. Namun juga memiliki banyak tantangan. Salah satunya adalah rendahnya tingkat pendidikan dan banyaknya petani yang masih menggunakan pertanian tradisional.
Hal ini menggerakkan hati Elissa Anugerah Fatah, mahasiswa manajemen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan timnya menggagas E-Farming Technology. Inovasi ini berhasil menduduki Juara 2 di Mandalika Essay Competition yang diadakan oleh Universitas Gunung Rinjani Lombok, Nusa Tenggara Barat, 16 September lalu.
Elissa, sapaannya, mengungkapkan, konsep inovatif itu merupakan gabungan dari teknologi website dengan sektor pertanian. Website yang dimaksud ini nantinya akan menyediakan kerja sama dengan mitra seperti investor untuk mengalokasikan dana pada sektor pertanian. Tujuannya meningkatkan kualitas dan produktivitas. “Jadi, platform website ini nantinya akan menghubungkan sektor pertanian, khususnya petani dengan para investor secara langsung,” ujarnya.
Cara kerja dari E-Farming Technology ini adalah, petani maupun investor dapat mendaftar dan mengisi biodata pada laman yang tersedia. Selanjutnya, masing-masing memilih proyek pendanaan yang sesuai. Setelah pendanaan disalurkan, kedua belah pihak dapat bersama-sama memantau kerjasama yang berlangsung, perkembangannya dan pembagian marginnya.
“Jadi dimulai dengan langkah melihat detail proyek baru, simulasi margin, pilih proyek lalu pilih danai sekarang. Pada website ini juga terdapat konten mengenai teknik pertanian yang meliputi pendidikan, mentoring, panduan praktis dan video edukasi,“ tambahnya.
Mereka berharap, website ini dapat memberikan keuntungan maksimal baik dari sisi petani maupun investor. Menjadi titik temu antara petani yang memiliki lahan luas namun minim edukasi dengan para investor yang memiliki visi dan permodalan. Dengan begitu, kedua belah pihak bisa sama-sama untung.
“Sebenarnya banyak investor yang ingin mengalokasikan dananya ke sektor pertanian. Sayangnya mereka tidak tahu harus mulai dari mana. Melalui inovasi ini, dana yang diinvestasikan akan dikelola untuk menjadi modal para petani, edukasi petani, mentoring dan biaya admin dari E-Farming Technology. Ketika panen, keuntungan akan dibagikan kepada investor sesuai perjanjian persentase dalam perjanjian,” tandasnya.
Para investor tidak perlu khawatir karena bisa memantau langsung proses melalui website dan menu yang tersedia. Semua disajikan secara transparan untuk semua pihak yang bersangkutan. “Perkembangannya ada di fitur grafik dan berita website tersebut,” pungkasnya. (imm)