UMM Talks Episode 22 Cegah Insecure, Keluarga Harus Jadi Support System

Author : Humas | Jum'at, 24 Februari 2023 20:57 WIB | Malang Posco Media - Malang Posco Media

SHARING: Devina Andiany, M.Psi, membahas tentang jahatnya insecure bagi perkembangan karir dalam acara UMM Talks beberapa waktu lalu.(HUMAS UMM)

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Generasi muda harus percaya diri. Pantang bagi mereka untuk rendah diri. Atau istilah yang lagi trend saat ini yaitu insecure. Minder, pesimis dan kecil hati. Psikolog Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Devina Andiany, M.Psi, membahas itu dalam UMM Talks Episode 22, beberapa waktu lalu.

Seiring berkembangnya teknologi informasi, kini ruang ekspresi tidak lagi dibatasi. Sayangnya, kata Devina, hal tersebut menimbulkan efek negatif, termasuk suka membandingkan diri dengan orang lain. “Sehingga muncul rasa rendah diri dan insecure” katanya.

UMM Talks Episode 22 kali ini mengangkat tema ‘Jahatnya Insecure untuk Pengembangan Karir Masa Depanmu’. Devina, menjelaskan bahwa ada tiga penyebab utama orang merasa insecure. Pertama, yaitu pengalaman ketika dicampakkan dalam suatu fenomena. Sehingga berefek pada rasa percaya diri yang berkurang seiring berjalannya waktu. Kedua, kondisi sosial atau lingkungan sehari-hari yang terus memberikan tekanan yang tinggi. Kemudian yang ketiga berasal dari diri sendiri, yakni perasaan perfeksionis yang berlebih.

Berita Lainnya:  Sukses Besar, Gelontor Hadiah Jutaan Rupiah

Tiga faktor itu menjadi hal yang paling sering dialami oleh anak-anak muda saat ini. Apalagi ditambah dengan pikiran membandingkan diri dengan pencapaian orang lain. “Mereka malah akan sulit berkembang karena kecemasan yang berlebih,” ucapnya.

Lebih spesifik, ia menjelaskan bahwa faktor lingkungan terutama keluarga dapat menjadi dua mata pisau. Keluarga bisa menjadi support system maupun sumber tekanan bagi individu. Keluarga selayaknya harus menjadi tempat pulang bagi anaknya, baik dalam keadaan susah maupun senang.

Keluarga juga harus menjadi tempat di mana anggota keluarga dapat bercerita, khususnya anak. “Sayangnya, tak jarang anak enggan pulang karena saat pulang malah mendapatkan tekanan,” kata dia. 

Disampaikan Devina, pada dasarnya insecure merupakan hal yang normal ketika melihat kondisi orang lain. Tidak selalu dipandang negatif selama tidak berlebihan dan menjadi bahan evaluasi diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Perempuan yang juga dosen Psikologi UMM ini memaparkan bahwa dalam mengendalikan rasa insecure bisa dimulai dari diri sendiri. Hal itu dikarenakan yang mampu mengubah rasa negatif ke hal positif adalah diri sendiri.

“Kita juga bisa membantu mereka yang insecure dengan mendengarkan keluh kesah dan segala cerita yang teman ingin sampaikan. Meski remeh, tapi hal itu bisa membantu mereka untuk melepaskan kecemasan yang berlebih,” paparnya. (imm/bua)

Sumber: malangposcomedia.id/cegah-insecure-keluarga-harus-jadi-support-system/
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori