Banjir Pengaduan, Gandeng UMM

Author : Humas | Sabtu, 18 Januari 2014 12:18 WIB | Malang Post - Malang Post

MALANG – Keberadaan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), mulai mendapatkan respon positif di kalangan masyarakat. Sebagai bukti, hingga pertengahan Januari 2014 ini, OJK telah menerima sekitar 8.000 pengaduan dari masyarakat. 
Baik untuk mengadukan permasalahan yang terjadi dengan lembaga keuangan, hingga konsultasi untuk menghindari penipuan berkedok investasi.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D. Hadad mengakui, perlahan namun pasti, masyarakat sudah mulai mengenal mengenai tugas dan wewenang OJK. 
‘’Hingga pertengahan bulan ini, sudah ada 8.000 kasus atau pengaduan yang kami terima di seluruh Indonesia. Jumlah ini akumulasi dari keintensifan sosialisasi OJK sejak pertengahan semester tahun lalu,’’ ujarnya.
Menurut dia, dari jumlah tersebut, 80 persen diantaranya masyarakat membutuhkan informasi, mengenai lembaga keuangan atau perbankan yang menawarkan investasi kepada masyarakat. Jumlahnya mencapai 7.000-an konsultasi. Baik datang secara langsung ke kantor OJK maupun via telepon.
‘’Jika wilayahnya sudah terdapat kantor OJK. Namun bila belum kan bisa menghubungi via telepon. Selanjutnya OJK yang melakukan follow up mengenai konsultasi tersebut dengan memberikan penjelasan. Bila diperlukan turun ke lapangan untuk melihat tentang lembaga yang sudah dikonsultasikan oleh masyarakat,’’ bebernya kepada Malang Post.
Sementara itu untuk sisanya, sudah mengarah pada kasus pengaduan yang berujung sengketa. Misalnya saja, penipuan berkedok investasi dari lembaga keuangan fiktif, menyusutnya bunga bank yang tidak sesuai penjelasan awal hingga naiknya bunga kredit. Untuk permasalahan tersebut, kerja OJK yakni memfasilitasi untuk mempertemukan kedua belah pihak, kemudian mencari titik temu serta solusi.
Pria berkacamata ini menambahkan, bila ternyata lembaga keuangan tersebut bermasalah dan merugikan hak konsumen, OJK berhak untuk menutup lembaga keuangan tersebut. Saat ini, seribu lebih kasus persengketaan itu telah ditangani OJK.
Masih menurut Muliaman, salah satu keluhan yang kini marak disampaikan juga yakni adanya short message service (SMS) penawaran kredit tanpa agunan. 
Menanggapi hal tersebut, dia mengakui OJK telah bekerjasama dengan Menkominfo untuk melakukan langkah pencegahan agar dampak SMS ini tidak menimbulkan kerugian. Mengenai masalah itu OJK sudah berkoordinasi dengan Badan Regulasi Teknologi Informatika (BRTI) untuk berkoordinasi. 
Dia menegaskan, bila masih ragu dengan adanya penawaran langsung atau by SMS, tinggal menghubungi saja OJK di call center 500655, ditambah kode area di masing-masing wilayah. Mudah saja, untuk Malang Raya tinggal menambah 0341 di depan nomer tersebut.
Sementara itu kemarin, di Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berlangsung Kuliah Umum dan Pelepasan KKN Semester Genap 2013-2014. 
Dalam kesempatan tersebut, Muliaman memberikan kuliah tamu mengenai pentingnya keberadaan lembaga keuangan dan juga OJK, serta penyebaran informasinya hingga ke tingkat desa. Menurut dia, dari 100 orang di Indonesia, hanya 22 orang saja yang paham dan memiliki akses ke lembaga keuangan atau bank.
‘’Sehingga tugas mahasiswa ketika KKN di wilayahnya masing-masing, harus memberitahukan tentang apa itu perbankan dan lembaga keuangan. Bahkan bila perlu, mahasiswa harus ditarget untuk mendirikan lembaga keuangan mikro (LKM) di desa yang masih belum ada mengenai lembaga keuangan tersebut,’’ papar dia panjang lebar.
Selain itu, OJK juga semakin mengintensifkan sosialisasi kepada masyarakat secara lebih luas. Kali ini, OJK mengawali kerjasama dengan kampus, yakni dengan UMM. 
Menurut Muliaman, setelah ini akan menyusul setidaknya 9 kampus lain di seluruh Indonesia. Perjanjian dengan kampus untuk menyukseskan sosialisasi kepada masyarakat sudah terjadi sejak tahun lalu. OJK mengawalinya di Malang untuk realisasi, salah satu buktinya dengan menyerahkan mini bank kepada UMM sebagai simbolis kerjasama.

Sumber: http://www.malang-post.com/kota-malang/80557-banjir-pengaduan-gandeng-umm
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori

Berita Terpopuler