MALANG- Sebanyak 32 mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) belajar langsung tentang asuransi di PT AJ Central Asia Raya (CAR), Jumat (27/12/13) pekan lalu. Selama lebih dari 2,5 jam, mahasiswa yang didampingi dosen Fathul Laila, SH, M.Kn mendapatkan materi seputar asuransi dari Manager Marketing PT AJ CAR Effendi, Muhammad Fikri Syukur (konsultan) dan Tri Sulistyowati, Kepala Layanan CAR (LanCAR).
Acara kunjungan belajar tersebut berlangsung gayeng, bahkan mahasiswa cukup bersemangat mengajukan ragam pertanyaan kepada para pemateri. Mulai dari cara pengajuan klaim, konsep reasuransi, hingga menanyakan ragam penyakit yang bisa dan tak bisa dicover oleh asuransi. Secara total, sebenarnya ada 32 pertanyaan yang sudah ditulis sebelumnya oleh masing-masing mahasiswa untuk ditanyakan dalam kunjungan belajar tersebut, tapi dalam praktiknya, banyak pertanyaan tambahan yang mereka ajukan selama dialog berlangsung.
"Kami sengaja mengajak mahasiswa untuk berkunjung ke perusahaan asuransi, sebab ada banyak pertanyaan yang mereka lontarkan selama perkuliahan dan harus dijawab oleh pihak yang memang berkompeten di bidang asuransi. Di kelas, mahasiswa mendapatkan teorinya, nah melalui kunjungan ini mereka bisa mengetahui bagaimana praktiknya," urai Fathul Laila, dosen mata kuliah Hukum Asuransi dan Hukum Dagang Internasional.
Sementara itu, menanggapi pertanyaan tentang banyaknya kekecewaan nasabah terhadap asuransi yang seringkali dimuat di media, Kepala LanCAR, Tri Sulistyowati mengatakan pada dasarnya semua perusahaan asuransi baik, hanya terkadang ada oknum yang berbuat tidak baik, sehingga memunculkan kekecewaan tersebut. Ia mencontohkan, ada oknum agen atau marketing yang tidak menjelaskan produk asuransi yang dia jual kepada klien dengan detil, sehingga saat pengajuan klaim tidak dibayarkan karena persyaratan yang disertakan tidak sesuai yang diminta oleh perusahaan.
"Jika pengajuan klaim dilengkapi persyaratan yang diminta dan sesuai dengan asuransi yang dia ambil, pasti akan kami bayar. Jadi masyarakat sebenarnya tidak perlu takut dengan asuransi, sebab ada banyak manfaat yang bisa diperoleh di sini. Di luar negeri saja, hampir semua masyarakat sudah ikut asuransi,” urainya panjang lebar.
Muhammad Fikri Syukur menambahkan, asuransi sebenarnya berdasarkan iktikad baik dari kedua belah pihak, sesuai dengan perjanjian yang dibuat di awal. “Klien tidak memanipulasi data, begitu juga agen asuransi menerangkan produk sejelas-jelasnya. Kalau sampai ada yang menuliskan data tidak benar, pasti akan ketahuan melalui investigasi yang kami lakukan,” tandasnya.
Di antara mahasiswa yang bersemangat tersebut ada Vivi Agustina dan Ridho Alfian, yang secara kompak mengatakan mereka mendapatkan tambahan ilmu tentang asuransi. “Iya, selama ini kan pandangan saya dan mungkin teman-teman yang lain tentang asuransi masih kabur, nggak jelas gitu. Dari apa yang sudah dijelaskan tadi, jadi semakin paham tentang manfaat asuransi yang banyak,” ucap mahasiswi semester 5 ini.
“Kami juga bisa mendapatkan wawasan berbeda antara teori dan praktik. Misalnya saja, untuk modal asuransi yang minimal Rp 100 miliar, itu pengetahuan baru. Saya juga bisa melihat bentuk nyata dari polis dan jenis-jenis asuransi,” tambah Ridho.
Laila sendiri cukup senang mahasiswanya bisa mendapatkan banyak ilmu baru melalui kunjungan belajar tersebut. Tidak menutup kemungkinan, mereka akan membuat program serupa di tempat yang berbeda. “Kunjungan belajar seperti ini disesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa. Jika memang nanti membutuhkan untuk belajar langsung di perusahaan lain, ya kami bisa memfasilitasi dan mengagendakan lagi,” ucap perempuan ramah ini.