DAU - Kepolisian terus mempersempit ruang gerak pelaku teroris yang ada di Kabupaten Malang. Dibantu TNI dan Satpol PP, melakukan razia sejumlah tempat kos yang terletak di Kecamatan Dau, Jumat (24/1) malam. Razia itu sekaligus melaksanakan cipta kondisi dengan menertibkan pendatang yang tidak membawa identitas.
Razia difokuskan pada tiga titik yakni Perumahan Bukit Cemara Tujuh (BCT), Landungsari, dan Perumahan Oma Campus. Meski tidak menemukan pelaku teroris, petugas gabungan sempat mendapati pendatang yang tidak membawa identitas dan melanggar jam kunjungan pada malam hari.
Seperti rumah kos mahasiswa pria yang terletak di Jalan Tirto Utomo Gang XIII Desa Landungsari Kecamatan Dau, petugas mendapati penghuni wanita, dari salah satu kamar. Saat kepergok oleh petugas, wanita yang diketahui bernama Ruri Indraswari warga asal Kabupaten Kediri itu, berkilah berada di dalam kamar sedang mengunjungi suaminya.
Namun, setelah dicek dokumen maupun identitas wanita tersebut sesuai dan lengkap, maka petugas hanya memberikan peringatan. “Kalau menginap, harus izin dulu kepada RT atau RW, dan meninggalkan foto kopi identitas. Karena rumah kos ini khusus untuk mahasiswa pria,“ ujar salah seorang petugas Satpol PP memberikan himbauan.
Di perumahan BCT, petugas juga menemukan hal yang serupa. Yakni di dalam kamar mendapati tiga orang laki-laki dan tiga orang perempuan, yang semuanya mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), namun beda jurusan. Mereka berdalih saat itu melakukan tugas kelompok sekaligus belajar bersama mengisi waktu liburan.
Setelah dicek data mereka lengkap dan tidak melakukan hal senonoh, mereka bertiga juga hanya diberi himbauan agar segera pulang dan tidak melanggar jam malam. Sedangkan di Oma View, petugas menemukan turis asing asal Libya. Turis tersebut juga mempunyai dokumen yang lengkap dan sama sekali tidak terlibat aksi terorisme.
Selain mengecek identitas, petugas juga melakukan pemeriksaan disetiap sudut kamar kos. Termasuk membongkar isi lemari, untuk mengecek apakah barang yang dipergunakan untuk kejahatan maupun teror, termasuk obat-obatan terlarang.
Kapolses Dau Kompol Zein Mawardi Amd bersyukur dalam razia kali ini tidak ditemukan pelanggaran. “Memang ada satu dua orang tamu yang berkunjung sampai larut malam. Mereka yang melakukan hal itu, kami data kemudian kami beri himbauan dan nasihat,” ujarnya kepada Malang Post.
Sedangkan razia kali ini juga menindaklanjuti instruksi Polda Jatim, untuk mencari tempat persembunyian teroris. “Kegiatan ini, rencananya akan kami lakukan rutin dan jadwalnya random. Tujuannya, agar meminimalisir aksi kejahatan, asusila dan terorisme,“ tutupnya.