Corporate Farm, Solusi Kesejahteraan Petani

Author : Humas | Jum'at, 08 Mei 2009 15:22 WIB | Malang Post - Malang Post

Kesejahteraan petani menjadi isu hangat yang diangkat dalam workshop Ketahanan Pangan kerjasama Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan Kementerian Koordinator Bidang Kesejaheraan Rakyat Republik Indonesia (RI).

Workshop yang digelar di Ruang Sidang Rektor UMM kemarin dihadiri beberapa pemateri. Diantaranya Deputi II Menko Kesra Bidang Koordinasi Perlindungan Sosial dan Perumahan Rakyat Dr Adang Setiana, M.Sc, Kepala Divisi Penyaluran Perum Bulog, Ir Bakri, Kepala Bidang Penganekaragaman dan Konsumsi Pangan Propinsi Jatim, Ir Aprianto MM, dan Anggota Dewan Ketahanan Pangan Nasional Dr Nuhfil H.

Dr Nuhfil H mengungkapkan Indonesia ini kaya akan sumberdaya alam. Bahkan kekayaannya membuat terperangah warga asing. Betapa tidak, di Jepang saja mengkonsumsi pepaya dan pisang adalah kebiasaan hidup yang mahal. Karena harga pepaya dan pisang di sana mahal. Sementara di Indonesia banyak orang asing yang terheran-heran melihat bauah pisang yang di jual di pinggiran jalan.

Menurut Ketua Pelaksana workshop, Wiyono, kesejahteraan petani ini bisa diupayakan dalam berbagai hal. Diantaranya adalah konsep Corporate Farm. “Corporate Farm ini lebih baik jika dikelola swasta, sehingga tidak terjebak dengan kepentingan pemerintah,” ujarnya.

Corporate Farm ini kata dia akan menjadi perusahaan pertanian besar yang bisa menekan harga-harga kebutuhan petani. Selain memasarkan barang, juga akan menampung hasil dari petani-petani kecil. Dengan demikian biaya produksi petani bisa ditekan minimal, sementara yang dihasilkan nilainya bisa lebih tinggi. Ujungnya adalah pada peningkatan kesejahteraan petani.

Diuraikannya, melalui kegiatan ini diharapkan bisa mendorong pemerintah propinsi Jawa Timur dan pemerintah kabupaten atau kota di wilayah Jawa Timur untuk melaksanakan program ketahanan pangan dan mampu memberikan kontribusi yang lebih baik dalam menanggulangi kemiskinan.

Rangkaian kegiatan yang dilakukan ada empat tahap. Yakni diawali kajian, workshop satu dan dua, diakhiri desiminasi hasil. Dari serangkaian kegiatan yang ada, akan dihasilkan sebuah buku kajian strategi kebijakan program ketahanan pangan dalam perspektif kekesraan. Sehingga para pelaksana program ketahanan pangan baik di tingkat nasional, maupun daerah memiliki refrensi yang jelas. 

Sumber: http://malangraya.web.id/2009/05/08/corporate-farm-solusi-kesejahteraan-petani/
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori

Berita Terpopuler