Logo UMM dan Dikti |
MALANG - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) untuk kali ke tiga memperoleh kepercayaan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM). Kegiatan yang didanai Ditjen Pendidikan Tinggi (Dikti) ini dilaksanakan dengan sasaran kelompok peternak sapi perah yang merupakan anggota KUD Sumber Makmur Desa Waturejo Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang.
Program pemberdayaan masyarakat melalui KKN Tematik diselenggarakan Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Muhammadiyah Malang (DPPM-UMM) yang diketuai oleh Dr Lili dan anggotanya Ir. Ahmad Yani, MP. ”KKN-PPM tahun 2012 ini sebagai tahun ketiga pelaksanaan pada lokasi yang sama,” Ketua Pelaksana program, Dr. drh Lili Zalizar, M.S kemarin.
KKN-PPM diselenggarakan mulai 20 September hingga 20 November lalu diikuti 33 mahasiswa dengan tema Aplikasi Sistem Pertanian Terpadu. Tema ini diilhami oleh beberapa permasalahan yang tersisa dan usulan masyarakat desa Waturejo pada pelaksanaan KKN-PPM tahun 2011 lalu. Kegiatan KKN-PPM 2011 lebih menekankan pada optimalisasi agribisnis sapi perah melalui perbaikan manajemen berwawasan lingkungan.
Kegiatan yang dilakukan di antaranya penyuluhan atau pendampingan peternak dalam hal manajemen agribisnis sapi perah dalam arti luas, pengolahan limbah ternak, bantuan pembuatan instalasi biogas, pelatihan pengolahan susu menjadi aneka produk, penghijauan, pipanisasi sepanjang dua kilo meter dan pemasaran produk.
Namun di sisi lain potensi limbah ternak yang demikian besar dari populasi ternak yang mencapai 1.000 ekor setara dengan 15 ton limbah ternak per hari, masih belum dimanfaatkan secara optimal. Bahkan cenderung mencemari lingkungan atau ekosistem serta membahayakan kesehatan penduduk karena rendahnya pengetahuan dan pemahaman tentang konsep pertanian terpadu berwawasan lingkungan.
Oleh karena itu pada tahun yang ketiga ini diusung tema “Aplikasi Sistem Pertanian Terpadu“ melalui pemanfaatan secara maksimal potensi pupuk organik dari sapi perah. Yang dimanfaatkan untuk budidaya pertanian tanaman pangan, hortikultura, budidaya lele, hijauan makanan ternak, sekaligus rehabilitasi dan konservasi lahan.
Program kegiatan KKN-PPM 2012 meliputi pendidikan atau penyuluhan, pelatihan, pendampingan, demo plot, bantuan benih atau bibit tanaman, ikan, cacing. Monitoring dan evaluasi dilakukan secara berkala yang dilaksanakan pada 3 dusun yaitu Sumber Gondo, Watukidul dan Watulor yang dikoordinatori, Arif Agung.
Kegiatan aplikasi pertanian terpadu untuk pertanian yaitu mencakup pelatihan pembuatan pupuk organik, pembuatan pestisida organik, aplikasi pupuk atau pestisida organik pada tanaman pangan atau hortikultura. Dalam kegiatan ini dibuat demo plot pada lahan milik penduduk dan penanaman sayur dengan model polibag.
Sedangkan aplikasi untuk peternakan mencakup kegiatan pelatihan atau pendampingan antara lain penanganan kesehatan ternak, pengolahan pakan, cara pemerahan yang baik dan pengolahan susu menjadi aneka produk yang memiliki nilai tambah yang akhirnya bermuara pada meningkatknya pendapatan peternak.
Kegiatan yang lebih menarik adalah pelatihan pemanfaatan pekarangan untuk usaha budidaya ikan lele dengan salah satu bahan pakannya adalah limbah dari biogas (sludge). Demo plot budidaya lele dipusatkan di dusun Watulor yang dijadikan pilot project bagi dusun lain didesa Waturejo bahkan di kecamatan Ngantang. Melalui kegiatan ini masyarakat Waturejo dapat memproduksi sekaligus tiga kebutuhan pokok keluarga yaitu bahan pangan jagung, sayur dan ikan di lingkungan pekarangan masing-masing sehingga pekarangan merupakan taman gizi bagi keluarga.
DPPM-UMM melalui kegiatan KKN-PPM telah mampu mendorong kesadaran masyarakat desa Waturejo untuk memanfaatkan secara maksimal potensi limbah ternak yang dianggap tidak bernilai. Padahal punya potensi yang luar biasa untuk menghasilkan produk-produk pertanian, perikanan maupun peternakan yang sehat bebas residu kimia sekaligus mengembalikan tingkat kesuburan tanah yang telah mengalami kondisi kritis.
Yang tidak kalah pentingnya adalah mampu meningkatkan penghasilan peternak. Harapan besar UMM adalah tumbuhnya gerakan sadar organik yang semakin luas dan berkesinambungan khususnya di desa Waturejo dan wilayah Kecamatan Ngantang pada umumnya sebagai sentra sapi perah melalui sistem pertanian terpadu dengan memanfaatkan sebesar-besarnya limbah ternak/sludge sehingga menghasilkan produk-produk pangan yang sehat bebas residu kimia, mengembalikan kesuburan tanah dan lingkungan serta meningkatkan pendapatan dan kesehatan penduduk. (oci/adv/sir/eno)