Dunia Militer Butuh Sentuhan Akademisi

Author : Humas | Minggu, 25 Februari 2018 20:50 WIB | Malang Post - Malang Post

MALANG - Panglima TNI RI Marsekal Hadi Tjahjanto S.Ip menegaskan pentingnya pengembangan industri alutsista dalam di dalam negeri. Untuk menjalankan program tersebut, salah satu pelopornya adalah akademisi.
“Untuk itu kami ingin keterlibatan warga negara, khususnya akademisi UMM yang merupakan elemen negara sangat penting dalam membangun SDM yang memiliki intelektual dan menguasai ilmu pengetahuan berpartisipasi,” harap Hadi Tjahjanto di depan ribuan wisudawan, Sabtu, (24/2/18).
Ia menjelaskan, TNI saat ini memiliki kepentingan untuk mengembangkan dan membangun industri pertahanan dalam negeri.
“Kita saat ini sedang mengembangkan alutsista, karena industri pertahan yang mulai berkembang. Untuk itu saya mengimbau untuk lulusan UMM agar mampu berkontribusi kepada TNI melalui kerja sama kemitraan dan membangun produksi militer,” tegasnya.
Hal itu, diungkapkan oleh Hadi karena banyaknya permasalahan yang sedang dihadapi. Permasalahan tersebut seperti ancaman cyber, biologi dan ancaman kesenjangan. Sehingga memerlukan peralatan untuk mitigasi ancaman tersebut. Karena menurutnya yang berperan sangat penting untuk pengembangan industri pertahanan itu adalah lulusan dari perguruan tinggi di Indonesia.
“Dengan begitu produksi industri pertahanan negara kita benar-benar bisa didukung oleh kemampuan intelektual mahasiswanya,” tandasnya.
Koordinator Kopertis Wilayah VII Jawa Timur Prof. Dr. Ir. Suprapto, DEA juga menyampaikan, UMM merupakan PTS dengan peringkat 1 di Jawa Timur. Namun dengan raihan tersebut, ia ingin UMM bisa bertanding di tingkat Asia Tenggara. Sehingga UMM mearih presatasi dan bersaing di tingkat global.
Rektor UMM Drs. Fauzan, M.Pd menegaskan, perkembangan teknologi infermasi dan komunikasi yang sangat cepat memberi pengaruh yang luar biasa terhadap perubahan masyarakat. Dari kondisi itu, para lulusan UMM diharapnya bisa menyesuaikan perubahan yang terjadi. “Penyesuaian harus dicermati, baik di tingkat lokal, regional dan global. Dengan begitu, lulusan UMM harus melakukan improvisasi dan inovasi untuk menghadapi perubahan yang berlangsung progresif dan dinamis,” ujar Fauzan.
Ia menjelaskan lebih lanjut, untuk menghadapi tantangan tersebut, UMM selalu melakukan update terhadap kebijakan utama tentang tata kelola. Beberapa kebijakan tersebut diantaranya, penyempurnaan bidang akademik dengan pembaharuan sarpras dan pembelajaran. Kedua, pendayagunaan riset dalam karya nyata dan ketiga penguatan dan perluasan bidang kerja sama baik dalam dan luar negeri sebagai institusi pendidikan yang berkualifikasi internasional.
“Dari updating untuk mengahadapi tantangan itu, telah terbukti dengan diraihnya berbabagi prestasi dan kepercayaan. Sehingga UMM dipercaya dalam program Erasmus yang dindanai oleh Uni Eropa bersama tiga perguruan tinggi di Indonesia. Itu merupakan kontribusi terhadap peningkatan keterampilan dan keahlian generasi muda di semua bidang untuk menghadapi tantangan global,” tegasnya. (eri/oci)

Sumber: https://www.malang-post.com/pendidikan/dunia-militer-butuh-sentuhan-akademisi
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori

Berita Terpopuler