Gelar Operasi Bibir Sumbing Gratis

Author : Humas | Senin, 26 Oktober 2015 23:57 WIB | Malang Post - Malang Post

MALANG - Menurut data WHO, dari 500 kelahiran, satu di antaranya kemungkinan mengalami bibir sumbing. Angka kejadian kelainan bibir sumbing di Jawa Timur cukup tinggi sekitar 4-7 per 1000 kelahiran. Maka dari itu dibutuhkan upaya penanganan yang lebih dari seluruh elemen masyarakat.
Berdasarkan fakta tersebut, RS Islam Aisyiyah Malang bekerja sama dengan Cleft Lips Palate ( CLP ) Center Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggalakkan program bakti sosial operasi sumbing bibir dan langit-langit secara gratis untuk masyarakat kurang mampu di wilayah Jawa Timur.
Dr. Ruby Riana Asparini,Sp.BP., sebagai dokter bedah plastik yang secara langsung menangani pasien program ini mengatakan, penyakit ini bisa disebabkan keturunan, faktor lingkungan, zat-zat toksik, Infeksi, gizi sampai pada hormonal.
“Sementara itu perhatian pemerintah baik pusat maupun daerah terhadap penderita bibir sumbing sangat sedikit. Padahal mayoritas penderita bibir sumbing berasal dari ekonomi bawah. Disinilah, akademisi kesehatan dan pendidikan memilik peran penting,” ungkap Dr. Ruby saat ditemui di ruangannya, Senin (26/10/15).
Ia melanjutkan, memang kasus ini hanya bisa ditekan atau dikurangi karena angkanya masih tinggi. Tim ini akan tetap menyisir penderita bibir sumbing di daerah sekitar karena sudah menjadi tanggung jawab akademisi kesehatan juga pendidikan.
Dengan donasi program Smile Train yang berpusat di New York, USA., Kegiatan operasi bibir sumbing ini dilakukan bersama antara FK-UMM dengan RSI Asyiyah diperuntukkan bagi kaum dhuafa. Pendanaan operasi diberikan oleh pendonor smile train, sehingga pasien tidak dikenai biaya apapun.
“Sejak tahun 2008 sampai saat ini kami telah menangani kurang lebih 1.500 pasien. Tiap harinya rata-rata 2 sampai 3 pasien. Tetapi ini semua yang kami yang mendatangi dan mendaftarkan diri dengan sendirinya. Sebenarnya masih banyak penderita bibir sumbing lainnyayang belum tertangani,” ujar Dr. Ruby.
Hal tersebut dikarenakan minimnya pengetahuan dan akses informasi yang ada ditempat-tempat pinggiran seperti desa kecil. Ia melanjutkan, ini membuktikan bahwa masyarakat dan pemerintah setempat belum memberikan perhatian penuh pada permasalahan ini.
Ia menambahkan, tugas dokter tidak hanya menunggu saja. Namun juga mendatangi daerah terpencil yang dikira terdapat pasien bibir sumbing yang luput perhatian untuk diedukasi agar melakukan pengobatan lanjut.
"Kegiatan ini akan terus kami lakukan selama sepanjang tahun. Jadi untuk orang-orang yang ingin melakukan operasi bibir sumbing terutama untuk anak-anak yang berusia dibawah satu tahun bisa melakukannya disini," pungkasnya. (mg9/oci)

Sumber: http://www.malang-post.com/pendidikan/109046-gelar-operasi-bibir-sumbing-gratis
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori

Berita Terpopuler