MALANG - Selain bahasa Inggris, kemampuan menulis adalah hal wajib yang harus dimiliki setiap mahasiswa yang ingin studi lanjut ke Amerika. Tanpa itu akan menghambat dalam berfikir juga dalam pekerjaan.
Hal ini diungkapkan English Language Officer Public Affairs dari Kedutaan Besar Amerika, Eran Williams dalam agenda “Workshop Writing Academic Essay” di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). “Fokuslah pada tujuan utama dalam menulis statement of purpose, gali lebih dalam lagi tentang ide dan pengalaman di dalamnya,” jelasnya.
Eran mengungkapkan, untuk studi ke luar negeri diperlukan study objective, Statement Letter ataupun motivation letter. Mahasiswa Indonesia sendiri masih belum familiar dengan motivation letter ini.
Padahal motivation letter merupakan poin yang penting dalam syarat penerimaan beasiswa juga untuk melanjutkan kuliah ke luar negeri, dan hal itu berperan sangat dominan. Eran yang juga spesialis dan pakar di bidang penulisan itu menjelaskan bahwa dalam setiap individu harus kompeten dalam menulis dan menulis lebih produktif.
“Universitas kalian (UMM) sangat bagus, untuk itu kalian harus belajar bersungguh-sungguh jika ingin belajar di Amerika. Jangan buang waktu kalian dan buktikanlah dengan menulis kata-kata yang bagus untuk paper kalian,” ujar Eran menyemangati.
Acara juga didukung Education USA dan American Corner (Amcor) UMM dan Regional English Language Office (RELO). Aminef merupakan lembaga kerjasama Amerika dan Indonesia dalam hal informasi beasiswa ke AS yang memiliki kantor di perpustakaan UMM.
“Di Amerika baik mahasiswa maupun dosen datang dari segala penjuru dunia, oleh karena itu Amerika dikenal dengan negara yang multikultural,” kata Eran.
Menurut Asisten Rektor bidang kerjasama luar negeri, Suparto, pelayanan Amerika di UMM ini terbuka untuk umum, tak hanya untuk mahasiswa UMM saja. “Keberadaan Amcor di UMM juga membuka peluang untuk dosen dan mahasiswa dari luar UMM,” ujar Suparto. Itulah sebabnya dalam kegiatan ini, selain UMM peserta juga hadir dari dosen Universitas Ma Chung, mahasiswa Universitas Brawijaya Malang, Universitas Islam Negeri (UIN) Malang, juga guru-guru dari SMA di Malang. (oci/eno)