Jangan Terpaku Status Negeri dan Swasta

Author : Humas | Senin, 09 Juni 2014 13:05 WIB | Malang Post - Malang Post

MALANG- Perguruan Tinggi Negeri (PTN) memang masih menjadi pilihan pertama mayoritas lulusan SMA untuk melanjutkan studi. Walau sebenarnya jika berbicara kualitas sudah tidak bisa lagi membedakan antara PTN dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS).

Prof. Erani Yustika, Guru besar Fakultas Ekonomi dan  Bisnis (FEB) UB berpendapat, kualitas Perguruan Tinggi (PT) tidak bisa dinilai hanya dari melihat negeri dan swasta saja.

“Mengukur kualitas harus pakai tolak ukur yang jelas. Kualitas sebuah PT, bisa dilihat dari daya saing lulusan dan peringkat di tingkat nasional, maupun internasional,” ujarnya kepada Malang Post kemarin.

Dia melanjutkan, baik PTN maupun PTS memiliki semangat untuk maju dan mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM). Tidak ada perbedaan spesifik, selama keduanya berjalan sesuai koridor. Pemerintah juga menilai kualitas tanpa membedakan keduanya.

“Buktinya di Malang, Akreditasi UB bisa lebih rendah dibandingkan akreditasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Padahal, UB adalah kampus negeri, sedangkan UMM swasta” tegas pemilik sapaan akrab Erani ini.

Hal ini bagi Erani, menunjukkan upaya pemerintah untuk tidak membedakan salah satu pihak. Akhirnya, pria kelahiran Ponorogo ini menilai PT bertanggung jawab untuk meningkatkan kualitasnya. Kualitas PTN maupun PTS dipengaruhi oleh semangat untuk maju. Dan semangat tersebut akan muncul dari hasil akhirnya, yakni akreditasi.

Senada dengan Erani, Haris El-Mahdi, Sosiolog Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UB berpendapat, PTN zaman sekarang lebih manja, terutama karena mendapat asupan dana dari pemerintah pusat. Dampaknya, mutu PT yang apa adanya.

“Belakangan ini, kualitas PTN mulai menurun. Dosen mengajar dengan asal-asalan, budaya akademik luntur dan mahasiswa dipaksa cepat lulus tanpa kemampuan yang memadai,” keluhnya.

Dia menghimbau PTN untuk lebih serius meningkatkan kualitasnya. Demi bersaing dengan PTS khususnya dalam hal pemenuhan infrastruktur. Pria kelahiran batu ini menilai beberapa PTS di Malang sudah mulai maju dengan melakukan pembenahan kualitas.

Tidak menutup kemungkinan, PTS di Malang akan menandingi PTN.

“Seperti di Jakarta misalnya. Beberapa PTS mampu melampaui kualitas PTN. Minat masyarakat pun tidak sedikit, misalnya saja Universitas Bina Nusantara, Universitas Pancasila dan Universitas Paramadina,” sahutnya.

Pria yang akrab disapa Haris ini memiliki penilaian tajam mengenai pendidikan di PT. Terlepas dari negeri atau swasta, menurutnya PT harus meningkatkan budaya akademis, seperti diskusi, riset dan pengabdian masyarakat.

“Disanalah letak persaingan kualitas. PTN dan PTS tidak seharusnya mengutamakan jumlah mahasiswa. Soal jumlah, PTN dan PTS juga tidak harus saling berebut mahasiswa. Justru lebih baik ada sinergi antara keduanya,” tegas pria asal Batu ini.

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori

Berita Terpopuler