Jurusan Perikanan UMM Kembangkan Akuaponik

Author : Humas | Jum'at, 01 Juni 2012 20:11 WIB | Malang Post - Malang Post

MALANG- Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian-Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang (FPP UMM) mengembangkan akuaponik.
Teknologi ini sejak tahun 2010 telah dikembangkan melalui beberapa riset yang terintegrasi.
Peneliti dari Jurusan Perikanan FPP UMM, Hariyadi S.Pi, M.Si, Ganjar Adhy Wirawan S.pi, mengembangkan penelitian terbarukan mengenai teknologi akuaponik ini.
“Penelitian terbarukan yang telah dilakukan jurusan perikanan tentang teknologi akuaponik adalah pengembangan model biofiltering pada sistem budidaya akuaponik sebagai inovasi sistem budidaya ramah lingkungan,” ungkap salah satu peneliti, Hariyadi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Kisaran suhu air pada kolam budidaya akuaponik adalah 22,81o – 23,63 oC, Oksigen berada di antara 3,4 – 4,5 mg/l, pH atau derajat keasaman air berada pada kisaran 8 - 8,25, kadar nitrit adalah 0,05 mg/l, nitrat sebesar 30  mg/l, dan kadar Amonia (NH4+) yang diketahui menggunakan alat ukur reagen amonia menunjukkan kadar 0 mg/l,  Phospat berada pada kisaran 0,50 - 0,75 mg/l, serta kekeruhan berada pada nilai yang optimal. Data kualitas air tersebut menunjukan bahwa budidaya akuaponik berada pada batas normal.
Ada tiga sistem dasar dalam akuaponik yaitu menggunakan media tanam pasir, kerikil dan clay, Fungsi kerikil sebagai "bioreaktor fluidized bed" dapat mengurangi padatan terlarut dan menjadi habitat bagi bakteri nitrifikasi yang terlibat dalam konversi nutrisi, sedangkan jenis ikan yang dibudidayakan yaitu ikan nila, mas, bawal air tawar, koi, dan gurami. Akuaponik merupakan teknologi alterantif produksi sumber pangan, yang dapat dilakukan oleh siapapun dan pada kondisi lahan yang kurang produktif. Secara sederhana berikut disajikan sistematika dari model teknologi akuaponik.
Lebih lanjut diungkapkan sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar ke empat di dunia, masalah ketersedian sumber pangan menjadi topik yang selalu mendapat perhatian dari berbagai pihak, terlebih diera teknologi dan globalisasi seperti saat ini, dimana kebutuhan atas pangan yang berkualitas, higienis, dan dapat diproduksi mandiri semakin meningkat. Kondisi tersebut tentunya harus mendapatkan inovasi-inovasi pemecahan masalah, salah satunya melalui penerapan teknologi Akuaponik. Akuaponik merupakan teknologi alternatif ramah lingkungan dengan memanfaatkan lahan yang terbatas dan hemat sumberdaya air atau zero water exchange system.
Sejalan dengan arus teknologi, kita sering mendengar istilah Akuaponik. Namun apakah kita benar-benar mengenal Akuponik? Akuaponik merupakan model budidaya perikanan terpadu antara tanaman sayuran dan  ikan dengan menggunakan teknologi sistem resirkulasi dengan sasaran menghasilkan protein ikan sekaligus sayuran dan teknologi ini memiliki peluang untuk dapat dikembangkan baik di wilayah perkotaan dengan memanfaatkan lahan pekarangan, ataupun lahan non produktif dalam suatu sistem budidaya ikan terpadu berwawasan lingkungan (ecological sound integrated aquaculture). Beberapa keuntungan dari penerapan akuaponik adalah biaya produksi yang rendah, produktivitas dan keuntungan usaha lebih tinggi, mampu mengeliminir pencemaran lingkungan, hemat lahan dan air, dapat dilakukan dekat lokasi pusat pemasaran, dapat diaplikasikan pada berbagai jenis sayuran, serta dapat disesuaikan dengan aspek estetika dan higienis. (oci/sir)

Sumber: http://www.malang-post.com/edupolitan/48188-jurusan-perikanan-umm-kembangkan-akuaponik-
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori

Berita Terpopuler