MALANG - RW 09 Kelurahan Sukun, Kecamatan Sukun benar-benar luar biasa di penilaian tahap terakhir Lomba Kampung Bersinar yang digelar Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Malang. Wilayah yang terletak di kawasan Ngaglik ini, berubah total setelah mengikuti lomba yang digelar rutin setiap tahun ini.
Lahan-lahan kosong yang sebelumnya tidak dimanfaatkan, kini sudah berubah menjadi kebun sayur-sayuran. Warga memanfaatkan lahan kosong ini dengan penuh senang hati karena bisa mengambil manfaatnya. Selain itu, lingkungannya kini menjadi lebih hijau dan asri.
‘’Kami warga RW 09 Sukun sangat berterima kasih dengan adanya lomba ini. Alhamdulillah, kampung kami telah berubah, kalau tidak ada lomba tidak akan jadi seperti ini,’’kata Ketua PKK RW 09 Sukun, Ayu Dewi Endang,
Hal senada juga diungkapkan Ruswandi yang mewakili warga setempat. Menurutnya dengan adanya lomba ini warganya makin termotifasi, tidak hanya bapak-bapak atau ibu-ibunya saja. Anak-anak juga memiliki kepedulian terhadap lingkungannya.
‘’Kami akan terus berkelanjutan. Meski lomba sudah selesai, kami tidak akan berhenti dan terus kita tingkatkan,’’ kata Ruswandi.
Sementara itu DR. Ir Aniek Iriany MP salah satu juri yang juga Dosen Universitas Muhammadiyah Malang sangat mengapresiasi sabun dari bahan lidah buaya yang dibuat warga setempat. Alasannya, sabun dari bahan lidah buaya yang dibuat warga sudah sangat bagus dan perlu diuji melalui labolatorium.
Begitupula produk daur ulangnya, juga mendapat apresiasi dari tim juri karena sangat bagus.
Tidak mau kalah dengan RW-RW lain dalam lomba Kampung Bersinar, empat RW di kelurahan Jodipan pun berbenah-benah. Seperti yang terlihat dalam penilaian tahap akhir kemarin.
Penghijauan dan kebersihan di RW01, 02, 03 dan 08 dibanding penilaian sebelumnya, semakin baik. "Sudah sangat bersih dan harus tetap dijaga," kata M. Jainul, tim juri dari kader lingkungan kota Malang.
Menurut dia, RW08 Jodipan malah menunjukkan penghijauan yang sangat baik. "Di gang-gang sudah banyak pot yang terpasang. Semoga manfaat lomba ini bisa dirasakan warga," ungkap pria yang juga Ketua RW03 Sukun itu.
Selain penghijauan, wilayah RW08 juga menunjukkan berbagai produk daur ulang yang memiliki nilai jual tinggi. Mulai dari tas, pot, keset dan barang-barang lainnya. "Yang pasti, ada perubahan dalam pengelolaan lingkungan," pungkasnya.
Sementara itu tim juri Lomba Kampung Bersinar dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama terdiri DR. Ir Aniek Iriany MP (Dosen Universitas Muhammadiyah Malang), Aini Chikmawati (PKK Kota Malang), Jon Soeparijono (Malang Post), Yan Edi Rajab (Bank Sampah Malang), Kriswindari (Kader Lingkungan Kota Malang) dan Roni Kuncoro (DKP). Juri kelompok dua yakni, Prof Dr Ir Tri Poespowati MT (Dosen ITN), Djuwartiningsih (PKK Kota Malang), Marga Nurtantyo (Malang Ekspres/Malang Post), Indra Murjiati (BSM), M Djainul A (Kader Lingkungan), dan Samsul Arief (Dinas Pertanian Kota Malang).
.jpeg)