Kenalkan Hidroponik Pada Pelajar

Author : Humas | Jum'at, 28 Februari 2014 00:39 WIB | Malang Post - Malang Post

Pengunjung stand UMM di Edu fair tertarik dengan cara bercocok tanam sistem hidroponik

UMM 
MALANG - Tanaman hidroponik yang didesain unik menyemarakkan stand Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) selama kegiatan Edu Fair Pameran Perguruan Tinggi MSC 2014 Malang Post. Tanaman ini sengaja diusung untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya bercocok tanam dengan keterbatasan lahan. 
“Di Jepang setiap rumah sudah menerapkan model tanaman hidroponik ini karena lahan rumah-rumah yang sempit, dan ini cocok diterapkan di Indonesia,” ungkap Gulaman Zakia, salah satu mahasiswa Agribisnis Fakultas Pertanian Peternakan UMM ditemui di sela pameran.
Mahasiswa asal Banten ini menuturkan bertanam dengan cara hidroponik yang dikenalkan UMM ini juga bisa dimanfaatkan untuk memercantik rumah. Dengan hanya memanfaatkan pipa bekas yang diberi lubang maka masyarakat bisa membuat tanaman hidroponik sendiri. Pipa tersebut dihubungkan dengan selang yang akan mengalirkan air sendiri secara otomatis. Sehingga tidak perlu disiram setiap hari. Aneka jenis tanaman juga bisa memanfaatkan hidroponik, seperti cabe yang justru terlihat lebih indah tampilannya.
Gulaman menuturkan sejak lulus SMA ia sudah tertarik untuk menekuni dunia pertanian. Ia berharap ke depan bisa berkontribusi untuk ikut serta menciptakan ketahanan pangan di Indonesia. 
Selain tanaman hidroponik, di stand Edu Fair UMM juga dipamerkan desain robot karya mahasiswa Fakultas Teknik. Robot pemadam api itu menjadi kebanggaan karena mengantarkan UMM menjadi juara 1 Kontes Robot Cerdas Indonesias (KRCI) berkaki di regional 4 pada 2011 lalu. 
Sementara itu tahun ini Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) genap berusia 50 tahun. Kampus yang jarang menggelar acara Dies Natalis ini berencana memperingati momentum Milad Emas ini dengan berbagai kegiatan mulai berskala internal, nasional hingga internasional. Demikian dikatakan rektor UMM, Dr Muhadjir Effendy, dalam buku pidato wisuda ke-71 periode II tahun 2014 yang berlangsung di UMM Dome hari ini (22/02).
Berdiri tahun 1964, UMM merupakan kampus swasta di Jawa Timur yang sangat diperhitungkan. Di bawah kepemimpinan Muhadjir, dalam waktu enam tahun berturut-turut, kampus ini memperoleh Anugerah Kampus Unggul (AKU) sebagai universitas paling unggul se-Kopertis VII. Tak hanya di jajaran kampus swasta, tahun lalu UMM juga memperoleh nilai Akreditasi Institusi “A” dari BAN-PT bersama-sama UI, ITB, UGM, IPB dan Unhas, serta UMY dan UII.  Tak heran kepercayaan masyarakat yang ditunjukkan melalui antusiasmenya menjadi mahasiswa UMM dari tahun ke tahun juga meningkat. Tak sedikit yang menjadikan UMM sebagai pilihan utama dan pertama calon mahasiswa.
Rektor menegaskan, prioritas pada kualitas pendidikan tak akan luntur meski telah memperoleh pengakuan tertinggi itu. Baginya, tak ada pilihan lain selain berorientasi kepada kualitas, sebab masyarakat sudah semakin cerdas memilih perguruan tinggi, bukan karena negeri atau swasta tapi karena kualitasnya.
Untuk memastikan kualitasnya, kata rektor, UMM memberi prioritas pada pembinaan karakter, kemandirian dan kepemimpinan mahasiswa sebagai softskill di samping hardskill di bangku kuliah. Di kampus yang majemuk ini, mahasiswa dilatih disiplin, jujur, bekerja keras, kompetitif, tetapi juga toleran dan hidup harmonis di tengah-tengah perbedaan. 
Rektor yang kini dipercaya sebagai Ketua Umum Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Islam Swasta (BKS-PTIS) se-Indonesia ini berobsesi menjadikan UMM sebagai miniatur keragaman Indonesia. Itulah sebabnya karakter pendidikan yang diterapkan menekankan nilai-nilai kebangsaan sesuai dengan ajaran Islam yang berkemajuan.
“Kampus ini berisi mahasiswa dari seluruh Nusantara bahkan manca negara. Oleh karenanya penekanan pada karakter kebangsaan menjadi perhatian kami agar mereka menjadi kader bangsa yang berjiwa nasionalisme tinggi,” ungkap Muhadjir menjelaskan tentang tagline ‘UMM dari Muhammadiyah untuk Bangsa’. 
Kemajuan pesat UMM juga diakui Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Dr Din Syamsuddin. Ketika memberi pengarahan pada para dekan dan ketua dan sekretaris Prodi di lingkungan UMM, Rabu (19/2), Din mengungkapkan kuatnya kesan megah dan mewah pada kampus UMM baik dari sisi fisik maupun prestasinya. “Banyak teman diplomat asing, termasuk Dubes AS, bahkan para artis yang ikut di pengajian saya mengagumi kampus UMM ini,” ungkapnya.  
Sementara itu, meski pelaksanaan Ujian Nasional (UN) bagi siswa SMA belum berlangsung, pendaftaran calon mahasiswa baru UMM sudah dibuka sejak Januari lalu. Melalui Jalur Undangan yang dibuka lebih awal, tujuannya untuk menjaring siswa berprestasi baik secara akademik maupun eksra kurikuler. Jalur Undangan UMM ini ditutup 12 April mendatang.
Menurut Kepala Humas UMM, Nasrullah, Jalur Undangan memang diperuntukkan bagi calon mahasiswa yang memiliki prestasi tetapi sudah mantap memiliki pilihan pada UMM. Mereka menjadikan UMM sebagai pilihan pertama dan utama. 
“Kami ingin menjaring bibit-bibit unggul, mereka yang berprestasi tetapi jelas memilih UMM sebagai pilihan utama. Tahun-tahun lalu jumlahnya mencapai ribuan,” kata Nasrullah.
Ia mengatakan, Jalur Undangan dibuka untuk semua Prodi kecuali Kedokteran. Jalur ini mendahului proses rekrutmen mahasiswa baru di UMM sebelum jalur regular yang dibuka dalam tiga gelombang. Gelombang I dibuka 10 Maret hingga 10 Mei, gelombang II 16 Mei hingga 12 Juli, sedangkan gelombang III 17 Juli hingga 23 Agustus 2014. Pengumuman dan pendaftaran online bias diakses di website pmb.umm.ac.id.

Sumber: http://malang-post.com/pendidikan/82779-kenalkan-hidroponik-pada-pelajar
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori

Berita Terpopuler