MALANG – Kesibukan terlihat dari warga desa dan kelompok KKN 23 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) binaan Novita Ratna Satiti,SE.,MM dalam menyambut kedatangan Plt Bupati Malang, Drs. H. M. Sanusi M.M. pada acara Gema Desa yang dilaksanakan di Desa Purwosekar, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang, Selasa (6/8).
Gema Desa merupakan salah satu program gerakan membangun desa yang digelar pemerintah Kabupaten Malang. Kedatangan Plt Malang, Sanusi bertujuan untuk meninjau pembangunan dan program Pemkab Malang di beberapa desa di wilayah Kecamatan Tajinan.
Pada kegiatan tersebut dipamerkan Promosi Gizi dan Gerakan Minum Susu, Parenting Training untuk Disabilitas, Sosialisasi Bahaya Narkoba dan HIV/AIDS, Peninjauan Pelayanan Kependudukan dan Catatan Sipil, serta beberapa hasil olahan produk sampingan susu sapi KKN 23 UMM.
Ketua Kelompok KKN 23 UMM Edgar Pramudya Utama mengatakan, produk sampingan susu sapi merupakan produk olahan berbahan dasar susu yang di olah menjadi tahu susu dan susu pasteurisasi. Diharapkan olahan produk sampingan susu sapi tersebut dapat menjadi produk unggulan dan mampu meningkatkan perekonomian warga Desa Purwosekar. “Dengan adanya Acara Gema Desa, warga berkesempatan untuk unjuk gigi memperkenalkan produk yang sebelumnya telah diberikan pelatihan oleh KKN 23 UMM. Selain itu, ada juga produk lain seperti daur ulang botol plastik yang di olah menjadi karya seni, yang memiliki nilai jual tinggi,” ujar pria yang akrab disapa Edgar kepada Malang Post, kemarin.
Di sela kegiatan blusukan, rombongan Bupati terlihat antusias. Hal itu terbukti ketika Plt. Bupati Sanusi menghampiri stand batik ikat dan berdialog dengan salah satu anggota KKN 23 UMM. Menurut Sanusi, inisiatif KKN 23 UMM melatih siswa-siswi SDN 1 Purwosekar membuat batik ikat merupakan kegiatan yang sangat bagus karena dapat menumbuhkan jiwa seni dan kewirausahaan sejak dini.
Menyukseskan Gema Desa, KKN 23 UMM membuat kreasi seni berupa mural yang sudah disiapkan satu minggu sebelum acara Gema Desa dimulai. Seni mural ini sangat diapresiasi oleh masyarakat Desa Purwosekar karena selain menunjukkan keindahan sebuah desa, tapi juga dapat difungsikan sebagai salah satu ikon desa yang instagramable. Di penghujung acara, Sanusi mengajak berswa foto bersama KKN 23 UMM didepan kreasi mural tersebut. (mp4/sir/udi)