Kota Malang Harus Menjadi Kota Wisata Pendidikan

Author : Humas | Minggu, 31 Maret 2013 21:16 WIB | Malang Post - Malang Post

DUNIA  pendidikan di Kota Malang diharapkan kedepan bisa memberikan layanan yang adil kepada orang miskin. Terutama siswa miskin yang berprestasi. Hal ini diungkapkan Pemerhati Pendidikan Kota Malang yang juga Rektor Universitas Wisnuwardhana (Unidha), Prof Dr H Suko Wiyono SH MH.


“Pendidikan di Kota Malang selama ini berkembang cukup baik, hanya saja yang perlu ditingkatkan adalah beasiswa bagi orang miskin berprestasi,” ungkapnya.
Guru besar Hukum Tata Negara ini menjelaskan anak-anak dari keluarga tidak mampu yang memiliki prestasi masih saja ada yang tidak bisa menikmati sekolah bagus. Dulu sekolah bagus itu berstatus rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) yang sekarang sudah dibubarkan statusnya oleh Mahkamah konstitusi. Sekolah tersebut terkesan eksklusif bagi siswa dari kalangan mampu yang pandai. Padahal masih banyak kalangan tidak mampu yang punya prestasi yang tidak kalah dengan siswa kaya.“Seharusnya APBD mulai memikirkan porsi yang lebih besar untuk menampung siswa tidak mampu,” harapnya.
Rektor Universitas Negeri Malang, Prof Dr H Suparno menuturkan sebagai kota pendidikan, kemajuan pendidikan di kota Malang  dengan segala keunggulannya perlu ditampilkan. Citra positif di bidang pendidikan adalah bagian kemajuan yang perlu dilihat, didengar, dibaca, dan dipahami masyarakat dan dunia luas. Apalagi, setahun lagi genap pada usia 100 tahun. Dengan label kota pendidikan, tuntutan citra diri yang positif sangat jelas, yakni banyak prestasi pada berbagai bentuk dan skala (nasional, regional, internasional) dan menjadi barometer kemajuan yang dijadikan rujukan oleh pihak lain dalam membangun dan mengembangkan pendidikan. Seharusnya pula, ada  perpaduan dengan label kota wisata sehingga sudah mulai ada wisata pendidikan yang tersedia di kota Malang.
”UM sanggup menjadi salah satu mitra untuk mewujudkan malang sbg kota wisata pendidikan, baik melalui pemberdayaan UM maupun pemberdayaan institusi dan objek lain di kota Malang,” urainya.
Pengamat pendidikan dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Suparto, menuturkan pendidikan di Kota Malang sudah tercemar dengan politik. Sehingga dalam beberapa aspek pendidikan, banyak dusta yang muncul.“Pendidikan kita banyak dicemari oleh unsur politik, sehingga akronim Malang kota pendidikan, industry dan pariwisata diakronimkan menjadi Malang Pendusta,” tukasnya. (oci/nug)

Sumber: http://malang-post.com/tribunngalam/64607-kota-malang-harus-menjadi-kota-wisata-pendidikan
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori

Berita Terpopuler