MALANG- Kreatif dan jangan ikuti tren, harus berani membuat yang baru atau mengembangkan yang sudah ada. Itulah kunci sukses berkarir di dunia broadcasting. Bagaimana menjadi sosok kreatif itulah yang kemarin dibeberkan gamblang oleh Kepala Departemen Operasional produksi SCTV, Rudi Kusuma saat menjadi pembicara di ajang workshop kreatif produksi TV dan presenter yang digelar SCTV bersama Himpunan Mahasiswa Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
“Jangan pernah berhenti kreatif di bidang apapun, kreatif tidak hanya di bidang broadcasting TV tapi dimanapun,” ungkapnya. Program kreatif yang saat ini akan dipersembahkan SCTV adalah program musik Harmony. Kalau di semua stasiun TV program musik sedang tren, maka harus ada terobosan baru dalam menampilkan sajian musik ini. Rudi kemarin juga memperlihatkan bagaimana tim kreatif membuat tampilan Harmony ini menjadi sebuah kejutan indah bagi penontonnya. Misalnya saja tampilan gempita dari Magenta Light Orchestra yang membuka program regular bulanan itu tiba-tiba saja menampilkan sosok Ridho Roma.
”Inilah kejutannya dan kami harap reaksi penonton dengan kejutan-kejutan yang ada, kejutannya sudah disiapkan jadi bukan kejutan di luar skenario,” tuturnya. Tak hanya Rudi yang berbagi tips sukses, kemarin dua presenter Karnaval SCTV Reza Bukan dan Farid Aja juga tampil dengan tips suksesnya. Karena kebiasaan bercanda mereka berdua, sesi kedua ini mengundang tawa peserta karena jawaban-jawaban lucu yang dilontarkan duo presenter itu.
“Tidak usah bingung berkarir di Jakarta, mulai saja dari Kota Malang dulu. Kalau ada tetangga sunatan kita jadi MC nya, kalau ada kematian pun kita usahakan jadi MC nya,” canda Reza. Senada dengan Reza, Farid Aja menegaskan kalau mau berkarir di dunia entertain maka harus memanfaatkan media lokal dulu. Baik radio maupun televisi di lokal Malang harus bisa dimanfaatkan sebelum berkarir di ibu kota dan menjadi orang terkenal. (oci/mar)