PENGOBATAN terbaik adalah pencegahan lewat preventive medicine. Ada banyak cara untuk mencegah terjadinya obesitas terutama melalui lifestyle yang sehat. Mulai dari pola konsumsi, asupan gizi, serta kebiasaan berolahraga sejak usia remaja.
Menurut dr Haryudi Aji Cahyono SpAK pola hidup sehat adalah hal pertama yang harus diterapkan remaja. Mulai dari mengkonsumsi makanan seimbang tiga kali sehari, mengurangi soft drink dan minuman manis serta memperbanyak asupan air mineral. Kebiasaan bergadang sambil menonton televisi atau bermain internet sambil nyemil atau makan makanan berat menjelang tidur juga harus dihilangkan. Olahraga pun tidak perlu dilakukan selama berjam-jam, cukup 30 menit setiap hari dengan bentuk sit up, push up, back up atau berjalan kaki. Rutinitas ini akan jauh mengurangi resiko diabetes di usia muda.
“Lifestyle remaja harus berubah. Jajan fast food tidak akan menjadi ancaman jika olahraga rutin dan asupan gizi lain tetap dijaga. Sebab fast food kebanyakan mengandung lemak kolesterol dan karbohidrat serta tidak memiliki kandungan gizi lengkap,” ujarnya.
Remaja yang sedang dalam masa pertumbuhan disarankan untuk lebih banyak mengonsumsi makanan yang mengandung protein baik nabati dan juga hewani. Bentuknya seperti telur, susu, daging dan juga berbagai kacang-kacangan. Profesor Dr. Ir. Noorharini, M.S menambahkan, makan tiga kali sehari juga dibutuhkan oleh remaja dengan komposisi protein dan karbohidrat yang seimbang.
“Sarapan itu harus, tapi jangan terlalu banyak karbohidratnya. Protein lebih diutamakan dan juga serat buah,” katanya.
Menurut guru besar Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang ini, hampir semua jenis buah dan sayuran baik untuk kesehatan. Tidak ada jenis buah yang menyebabkan obesitas pada tubuh remaja.
Bahkan ketika sarapan juga harus dibiasakan konsumsi buah bersama asupan makanan yang lain. Soal sakit perut ketika mengonsumsi buah di pagi hari menurutnya itu hanya terjadi karena sugesti dan juga kebiasaan saja.
“Tidak ada konsumsi buah yang menyebabkan sakit perut, kecuali kalau terlalu banyak. Jadi usahakan setiap sarapan selalu mengonsumsi buah,” imbuhnya.
Namun ada beberapa jenis buah yang buruk untuk kesehatan reproduksi terutama bagi remaja putri. Buah buahan berwarna hijau seperti pisang, mentimun, atau sayur seperti kubis dipercaya menyebabkan keadaan yang tidak sehat di organ reproduksi remaja. Walaupun belum ada penelitian khusus terkait buah dan sayur tersebut namun akademisi yang lahir tepat pada Hari Kartini ini memilih mempercayai mitos yang disampaikan turun temurun dari generasi terdahulu.
“Kalau makan sayur dan buah hijau biasanya alat genital remaja putri jadi basah dan juga keputihan. Ini belum ada penelitian tapi lebih baik dihindari saja, sebab sudah terbukti turun temurun,” tuturnya. (pit/fia)