Dua proyek pembangunan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di kampus UB dan UMM kemarin ditinjau Menteri Perumahana Rakyat M Yusuf Asyari. Di UB, Yusuf melakukan pemancangan tiang pertama. Sedang di UMM, menteri yang juga mantan direktur di salah satu televisi swasta ini meresmikan penggunaan rusunawa.
Saat pemancangan di UB, sempat terjadi insiden yang sedikit mengganggu. Yakni sirine sebagai tanda dimulainya pembangunan rusunawa mati saat akan dipencet karena listrik mati. Sebagai gantinya, menteri cukup memotong pita balon.
Proyek rusunawa ini merupakan program nasional yang dimulai sejak tahun 2004-2009.
Targetnya 60.000 unit satuan rusunawa se-Indonesia. “Tetapi tahun ini baru tercapai 60 persennya, kami akan terus memacu untuk pembangunan rusunawa itu,” ujar dia.
Dikatakan Yusuf, untuk anggaran subsidi pembangunan rusunawa ini mencapai Rp 400 triliun. Sedang untuk masing-masing perguruan tinggi mendapat dana berkisar Rp 10 miliar.
Yusuf meminta, rektor ikut mengawasi pembangunan rusunawa di UB. Karena anggaran itu harus habis 2009 tahun ini, maka ditargetkan pembangunannya akan selesai tahun ini juga.
Yusuf mengatakan, program rusunawa ini sebagai salah satu pembiasaan masyarakat untuk menghuni rumah susun. Karena ke depan pemerintah akan banyak mengembangkan rumah susun. Mengingat lahan semakin sempit. “Tuhan menciptakan tanah hanya sekali, maka harus dimanfaatkan sebaik-baiknya,” ujar dia.
Untuk rusunawa di UB ini, menempati lahan seluas 4.908 meter persegi di belakang guest house UB yang terdiri dari empat lantai dengan jumlah total hunian 95 unit. Keseluruhan luas lantai rata-rata 4.096 meter persegi. Sedangkan luas ruangan tiap hunian 21 meter persegi yang akan diisi empat mahasiswa.
Rektor UB Prof Dr Ir Yogi Sugito mengatakan, UB sudah memiliki asrama mahasiswa yang kapasitasnya sekitar 600 mahasiwa. Tetapi itu tidak cukup untuk menampung mahasiswa yang jumlahnya mencapai 30 ribuan. Dalam kesempatan itu, dia juga mengusulkan agar Menpera juga memikirkan program perumahan untuk dosen-dosen muda yang baru lulus doktor.
Sementara, rektor UMM Dr Muhadjir Effendy MAP mengatakan saat ini UMM telah menyiapkan lahan seluas 6.000 m2 lagi untuk persiapan pembangunan rusunawa tahap dua. “Kami berharap Pak Menteri bisa segera menyetujui,” rayu Muhadjir saat memberikan sambutan.