Misi PTIS Mulai Bergeser

Author : Humas | Minggu, 01 Juli 2012 19:29 WIB | Malang Post - Malang Post

MALANG - Nasib program studi Islam di Perguruan Tinggi Swasta Islam (PTIS) semakin tersisih. Hal ini terjadi dikarenakan banyak PTIS yang juga menawarkan program studi umum kepada bakal calon mahasiswa baru. Karena itu, pemerintah dihimbau untuk melakukan proteksi sebagai upaya menyelamatkan prodi keislaman ini.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Swasta Islam (BKS PTIS), Dr Muhadjir Effendy, MAP saat acara silaturahmi BKS PTIS Korwil Jawa Timur di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Sabtu (30/6) lalu. ”Jika tidak ada proteksi maka prodi keislaman ini akan tergusur dengan pamor prodi umum,” ujarnya.
Bentuk proteksi yang bisa dilakukan pemerintah misalnya dengan pemberian beasiswa untuk calon mahasiswanya. Bahkan jika perlu ada iming-iming ikatan dinas bagi lulusan prodi ke Islaman. Dengan demikian maka tugas prodi untuk mencetak agamawan bisa terlaksana dengan baik. Sebab semakin baik input yang masuk maka lulusannya pun akan semakin berkualitas.
”Beasiswa sekolah ke Islaman perlu diberikan untuk lulusan terbaik dari sekolah-sekolah Islam maupun pondok pesantren,” bebernya.
Jika prodi ke Islaman sudah memiliki daya tawar maka ia yakin tidak akan terjadi kemrosotan kualitas pelayanan dalam bidang keagamaan.
Lebih jauh rektor UMM ini menuturkan saat ini PTIS menghadapi tiga tantangan besar. Yakni, tantangan kelembagaan yang terdiri dari persaingan dengan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan hadirnya perguruan tinggi korporasi dan berjaringan internasional.
Agenda silaturahmi diikuti tak kurang 40 pimpinan PTIS se-Jawa Timur dan dihadiri Sekretaris BKS PTIS Pusat, Dr Jumhur dari Unisba. Selain UMM, beberapa PTIS yang hadir antara lain dari Universitas Darul Ulum Jombang, Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, ISID Gontor, Universitas Islam Malang, Universitas Muhammadiyah Jember, Universitas Muhammadiyah Surabaya, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Unipdu Jombang, IAI Ibrahimi Situbondo, STAI Attahzib Jombang, Unisda Lamongan, STIT Almuslikhun Blitar, dll.
Muhadjir mengajak agar BKM PTIS ini menaruh perhatian serius pada Prodi Islam ini. Dalam programnya, BKM PTIS harus merevitalisasi Prodi Islam. “Meskipun kita ini sedang berlomba-lomba bersaing dalam kebaikan, tetapi harus tetap merapatkan barisan, saling membantu, memperkuat Prodi Islam itu,” ajak Muhadjir.
Dia menggambarkan, di negara-negara maju, justru persoalan agama diproteksi. Pendidikan agama diberikan porsi lebih baik, misalnya di Italia, Spanyol, Inggris, dan Iran. Di negara-negara tersebut sekolah-sekolah agama diproteksi oleh negaranya.
“Mestinya di Indonesia juga bisa. Pemerintah harus memproteksi Prodi-prodi Islam untuk menjamin agar anak-anak hebat bisa masuk ke dalamnya dengan percaya diri yang tinggi agar tercetak ulama yang hebat. Bukan malah menjadikan Prodi Islam sebagai Prodi pinggiran yang dimasuki oleh anak-anak yang sudah tidak diterima di Prodi umum,” ujar Muhadjir.  
Silaturahim kali ini menyepakati terbentuknya kembali BKS PTIS Korwil Jatim. Forum juga sepakat memilih Rektor Unisma, Prof Dr Surahmat, MSi, sebagai Ketua Korwil.(oci/eno)

Sumber: http://www.malang-post.com/edupolitan/49613-misi-ptis-mulai-bergeser
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori

Berita Terpopuler