Olahan Kreasi Tempe Jadi Primadona

Author : Humas | Minggu, 03 April 2016 12:49 WIB | Malang Post - Malang Post
il 2016 12:49

KREATIF : Malang Culinary Festival di Kampung Keramik Dinoyo, Minggu (3/4) angkat olahan kreatif berbahan dasar tempe sebagai kuliner khas Kota Malang. (Dicky Bisinglasi/Malang Post)


Malang Culinary Festival

MALANG - Tempe menjadi primadona dalam gelaran Malang Culinary Festival (MCF) yang diadakan, Minggu (3/4) di sentra kerajinan keramik Dinoyo. Sebanyak 96 olahan kreasi berbahan dasar tempe dipamerkan dalam acara untuk memeriahkan Indonesia Creative Cities Conference (ICCC) II di Kota Malang.

Wali Kota Malang, H. Moch. Anton bersama istri Hj. Dewi Farida Suryani yang mengunjungi festival kuliner ini mengaku sangat tertarik dengan sebuah olahan tempe yang dibuat menjadi seperti es puter karya kreatif mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
“Kok bisa ya seperti ini. Ternyata enak juga, hebat sekali tempe bisa jadi es puter,” ungkap Abah Anton, wali Kota Malang kagum sambil mencobai kembali kreasi tempe tersebut.

Menurutnya, di era ekonomi kreatif seperti saat ini, sebuah ide inovatif menjadi penentu keberhasilan perekonomian sebuah negara. Satu buah ide kreatif saja yang dapat mengembangkan industri kuliner Kota Malang akan sangat membantu perekonomian warga sendiri bahkan daerah tempat ia berada.
“Terlebih kita terkenal dengan tempe. Kripik tempe sudah sangat terkenal tidak hanya nasional bahkan di luar negeri juga. Maka, hasil olahan lain dari tempe seperti yang kita lihat sekarang ini memiliki potensi besar dalam industri kuliner kedepan,” terangnya. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni, SH, M.Si., menjelaskan, konsep festival kuliner Malang ini memang diharapkan menjadi media penggerak ekonomi kreatif Kota Malang khususnya di bidang kuliner.

Dipilihnya tempe sebagai bahan dasar lomba festival kuliner kreatif ini juga berdasarkan atas alasan bahwa tempe memang sudah menjadi ikon kuliner kota Malang, tetapi masih membutuhkan banyak pengembangan agar tetap eksis di industri kuliner.
Kegiatan ini, Ida melanjutkan, juga akan memicu kreatifitas warga Kota Malang untuk meningkatkan kualitas hasil olahan makanan yang inovatif dan unik. Rencananya, gelaran festival kuliner akan diadakan rutin tidak hanya sebatas sampai ICCC saja, ia menambahkan.
“Kota Malang sudah masuk dalam salah satu negara yang diakui di bidang Gastronomi (studi kuliner yang berkaitan dengan budaya) karena kaya bahan baku panganan. Tidak hanya tempe, saya harap warga Malang dapat menemukan bahan pangan lain yang dapat dimanfaatkan,” imbuhnya.
Menurut pantauan Malang Post, beberapa kreasi olahan kreatif kuliner berbahan dasar tempe yang menarik mata diantaranya terdapat rainbow cake tempe, lumpia tempe, pie tempe, pudding tempe, steak tempe sampai pada tempe kentang dan rolade tempe.
Irma Hayati salah seorang peserta dari unsur PKK di Kota Malang menciptakan sebuah kreasi tempe pudding saos buah naga mengatakan sangat tertarik dengan gelaran festival kuliner yang mengangkat tempe sebagai bahan dasat utama tersebut.
“Tempe kan kita makan sehari-hari, sederhana pasti digoreng. Tetapi dengan lomba ini saya dan teman-teman jadi tahu ternyata tempe yang seperti ini bisa dijadikan banyak sekali kreasi makanan yang tidak kalah dengan makanan barat,” tutur ibu dua anak tersebut. (ica/iam)

Sumber: http://www.malang-post.com/
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori

Berita Terpopuler