Organisasi Islam Harus Tolak ISIS

Author : Humas | Minggu, 24 Agustus 2014 11:28 WIB | Malang Post - Malang Post

MALANG- Kemunculan gerakan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) menjadi fenomena yang belakangan ini meresahkan banyak pihak, mulai dari kalangan akademisi hingga masyarakat bawah. Untuk itu, Pusat Studi Islam dan Filsafat (PSIF) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) merespon cepat situasi tersebut melalui kegiatan dialog gerakan ISIS di Indonesia yang berlangsung di Aula BAU UMM, Sabtu (23/8).
Dialog ini dihadiri sekitar 350 orang yang terdiri dari perwakilan pimpinan Muhammadiyah se-Malang Raya mulai dari tingkat kota, kabupaten hingga desa, para muballigh dan kaum muda Muhammadiyah, serta masyarakat umum.
“Memang sasaran utamanya kalangan Muhammadiyah, namun masyarakat umum juga boleh terlibat,” kata ketua panitia dialog Dr Abdul Haris MA.
Dialog tentang ISIS ini, menurut Abdul Haris, memang menjadi salah satu upaya UMM dan Muhammadiyah agar nilai-nilai Islam tidak mudah dirusak oleh pemahaman agama yang mengarah pada radikalisme dan kekerasan. Selain di UMM, kegiatan ini juga menjadi agenda yang diadakan oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Se-Indonesia.
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr Haedar Nasir MSi yang menjadi salah satu pembicara pada dialog ini memaparkan, memang sudah semestinya pemerintah Indonesia dan organisasi-organisasi Islam menolak kehadiran ISIS.
“Selain karena pahamnya yang serba radikal, gerakan seperti itu juga bisa mencerabut nilai-nilai kebangsaan kita yang harmoni dan berkeadaban,” tutur dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini.
Sementara menurut pakar keagamaan UMM Prof Dr Syamsul Arifin MSi, kegiatan seperti ini sangat efektif karena bisa menjadi early warning system (sistem peringatan dini) agar gerakan seperti ISIS tidak memiliki ruang gerak.
“Apalagi kan kita tahu, gerakan seperti ISIS itu tidak murni gerakan keagamaan, tapi juga ada unsur politiknya,” papar Syamsul.
Hal tersebut diamini Direktur Pascasarjana STAIN Kediri Prof H Fauzan Saleh MA PhD. Bagi Fauzan, fenomena ISIS tidak bisa dilihat secara sepotong-sepotong, karena memang ada akar sejarahnya sejak berabad-abad yang lalu. “Untuk itu perlu diberi pemahaman, agar bisa memahami gerakan ini secara utuh.”  Ujarnya.
Selain difasilitasi sejumlah akademisi dan pakar keagamaan, dialog ini juga menghadirkan Kasat Binmas Polres Malang Kota AKP Dwiko Gunawan.
Dalam dialog, Dwiko mengungkap, saat ini salah satu modus yang muncul adalah, kepentingan ideologis dibungkus dengan kegiatan keagamaan. “Jadi harus kita pantau, jangan sampai ada kelompok-kelompok yang bisa melunturkan nilai-nilai kebangsaan kita,” tandasnya.
Sekretaris Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Gondanglegi, Masturin, yang menjadi salah satu peserta dalam dialog ini menyatakan, ISIS memang telah menjadi bahan perbincangan yang ngetren di masyarakat.

Sumber: http://www.malang-post.com/pendidikan/91118-organisasi-islam-harus-tolak-isis
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori

Berita Terpopuler