MALANG- Untuk mewujudkan impian menjadi intelektual-intelektual muda yang dinamis, terampil, berdedikasi dan berintegritas tinggi di bidang industri pengolahan pangan, Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian-Peternakan (FPP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) siap mengantarkan mahasiswanya menggapai cita-cita tersebut.
”Peluang bekerja di sektor industri pengolahan, baik sebagai enterpreneur maupun sebagai pekerja tenaga terampil masih sangat terbuka lebar,” ungkap Dekan FPP UMM, Dr Damat MP kepada Malang Post.
Lebih jauh ia menuturkan, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 setelah China, India dan Amerika Serikat. Pada saat ini jumlah penduduk Indonesia mencapai lebih dari 220 juta jiwa dan jumlah tersebut akan terus meningkat. Tahun 2035 jumlah penduduk Indonesia diperkirakan mencapai 300 juta jiwa. Peningkatan jumlah penduduk tersebut akan berimplikasi pada peningkatan permintaan bahan pangan, termasuk produk olahan pangan.
Sekitar 30 persen dari kebutuhan pangan merupakan produk pangan olahan. Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk, industri pangan juga terus bertambah. Pada saat ini diperkirakan terdapat sekitar 1.036.364 industri pangan (besar, UKM dan rumah tangga) dan dengan total tenaga kerja mencapai 3,36 juta orang dan jumlah tersebut akan terus bertambah seiring dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk Indonesia. Untuk memenuhi kebutuhan berbagai produk olahan pangan tersebut akan berimplikasi pada semakin meningkatnya permintaan tenaga intelektual-intelektual muda yang dinamis, terampil, berdedikasi dan berintegritas tinggi.
Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan UMM dengan nilai akreditasi BAN PT ”B” memiliki sumberdaya (SDM) yang mumpuni dan fasilitas laboratorium lengkap. Ruang kuliah yang dilengkapi multimedia, serta fasilitas hotspot gratis. Selain itu juga didukung dengan adanya Pusat Kajian Makanan Aman dan Halal.
Oleh karena itu tidak mengherankan bila banyak prestasi yang telah diraih, antara lain berhasil menangkan Hibah Kopetisi Semi QUE dan Program Hibah Kompetisi (PHK) A2 dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Depdikbud, serta beberapa usulan paten hasil riset dosen yang saat ini sudah didaftarkan di Departemen Kehakiman dan HAM RI. Beberapa paten yang yang sedang dalam proses penerbitan sertifikat antara lain adalah tentang pewarna alami, pengawet alami dari chitosan sebagai penggati borak, pati termodifikasi yang kaya nutrisi, produk-produk sinbiotik, seperti yogurt sinbiotik, dan lainnya. (oci/sir/eno)
.jpeg)