MALANG-Persema 1953 menyatakan sebanyak 23 pemain telah dipastikan lolos seleksi. Dari jumlah tersebut, Persema 1953 masih memiliki tambahan delapan pemain magang. Para pemain magang ini dipertahankan dari hasil seleksi yang digelar sejak bulan lalu.
Pelatih Persema 1953, Rohanda mengungkapkan bahwa sengaja tidak mencoret delapan pemain ini. "Mereka tidak dicoret, tapi dijadikan pemain magang. Ada beberapa alasan yang melandasi keputusan itu," kata Rohanda kepada Malang Post ketika ditemui usai latihan di Stadion Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kemarin (9/4).
Lebih lanjut, pelatih yang akrab disapa Kandut ini menjelaskan bahwa delapan pemain magang itu rata-rata masih bersekolah. Oleh karenanya, ia mengkhawatirkan jika para pemain tersebut dikontrak, akan mengganggu kolektivitas tim ketika ada ujian di sekolah.
"Jadi kita putuskan sebagai pemain magang. Alternatif terbaik saya rasa begitu. Kalau mereka terbentur jadwal sekolah dan tidak bisa bergabung dengan tim kami tidak mempermasalahkan," lanjut Kandut.
Pertimbangan itu, menurut Kandut diputuskan setelah melihat kemampuan delapan pemain ini. Dari penilaiannya, pemain ini dianggap memiliki potensi dan kemampuan yang layak meskipun masih berusia muda. Delapan pemain magang ini merupakan pemain yang berasal dari PO/PS anggota PSSI Kota Malang yang ikut dalam seleksi pemain di Persema 1953.
"Ini dapatnya juga waktu seleksi. Mereka punya potensi. Saya tidak mau coret karena sayang, atlet Kota Malang kok dicoret, apalagi mereka punya potensi," tegas Kandut.
Senada dengan Kandut, Manager Persema 1953, Wahyu Hidayat mengamini pernyataan Kandut. Pria berkacamata itu tidak mempermasalahkan jika pelatih ingin mempertahankan delapan pemain dengan status magang. "Tidak masalah, saya rasa pelatih tahu yang terbaik untuk tim," kata Wahyu, sapaan akrabnya.