Para penggerak di RW 09 sebagian besar manula berjoget bersama menyambut tim juri Lomba Kampung Bersinar kemarin siang
MALANG - RW 09 Kelurahan Pisang Candi Kecamatan Sukun yang menempati posisi teratas di penilaian tahap pertama Lomba Kampung Bersinar terus melakukan perbaikan-perbaikan. Apalagi, di penilaian tahap kedua ini persaingan antar peserta lomba sangat ketat. Bahkan RW-RW lain juga sudah melakukan kunjungan ke RW 09 untuk mengetahui kelebihannya.
Di RW yang dimotori oleh para manusia lanjut usia (Manula) ini, di penilaian tahap kedua menunjukkan hasil dari tanaman. Di antaranya teh daun sirsat dan teh daun murbei. Minuman ini bermanfaat untuk mencegah kanker. Selain itu masih banyak lagi yang dipamerkan kepada tim juri yang terbuat dari tumbuh-tumbuhan.
‘’Kami melihat di RW-RW lain masih sebatas jamu seperti beras kencur, kunir dan lainnya. Tetapi di RW ini lebih dari itu. Kami sebut sebagai kampung herbal,’’ kata Joko Triwanto, salah satu tim juri Lomba Kampung Bersinar dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Joko berharap, herbal yang ada di wilayah ini terus ditingkatkan dan benar-benar menjadi kampung herbal. Bahkan Joko juga berharap herbal yang ada segera didaftarkan ke Dinas Kesehatan. ‘’Potensi herbal di sini cukup besar,’’ tambahnya.
Yang menarik lagi, warga RW 09 ini mengonsumsi tanaman organik. Sayur-sayuran yang mereka makan merupakan hasil dari kebun yang ditanam organik di kampungnya. Bahkan beras pun juga yang organik meski harus beli. Seperti yang ditunjukkan Ketua RW 09 Iskandar beras yang dimakan merupakan beras organik.
Di wilayah RW 09 Pisangcandi ini, dari segi penghijauan tidak perlu diragukan lagi. Tanaman hias selalu ditemukan di tepi jalan. Selain itu, warga juga memanfaatkan lahan kosong menjadi kebun maupun taman toga. Padahal, sebelumnya tanah kosong ini digunakan tempat pembuangan bahan bagunan maupun tempat pembuagan sampah. Namun kini, tanah kosong itu menjadi hijau dan bermanfaat.
Bank Sampah maupun Kader Lingkungannya pun juga sudah baik. Begitupula dengan keberadaan tong sampah basah dan kering, sudah ada sejak penilaian tahap pertama lomba yang digelar Pemkot Malang ini. Tim juri juga sangat salut dengan Kader Lingkungannya yang hampir semuanya manula. Meski usianya sudah di atas 50 tahun, namun mereka tetap semangat menjadikan wilayahnya hijau dan bersih.
Tim juri juga menyarankan pemanfaatan biopori. Meski sudah ada beberapa, namun masih perlu ditambah lagi. Apalagi, mereka sudah memiliki alat untuk membuat biopori.
Sementara itu di RW 06 Pisangcandi yang juga peserta lomba, kondisinya masih jauh diharapkan. Kader Lingkungan, BSM nya masih belum tampak. Begitupula peran masyarakat dari penilaian pertama hingga kedua, juga tidak tampak sama sekali.