MALANG - Banyak perubahan di RW 09 Kelurahan Sukun, Kecamatan Sukun dipenilaian tahap kedua Lomba Kampung Bersinar yang digelar Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Malang. Lahan-lahan kosong yang sebelumnya digunakan sebagai tempat pembuangan sampah, kini berubah menjadi kebun sayur-sayuran.
Warga menanami lahan kosong dengan sayuran kubis, sawi, kangkung, lombok dan tomat. Bahkan hampir setiap ada lahan kosong, kini semua menjadi kebun sayur. Apalagi warga telah memperoleh manfaat tanaman sayur-sayuran itu dengan melakukan dua kali panen.
‘’Segala yang disarankan tim juri di penilaian tahap pertama lalu, berusaha kami penuhi semua. Bank Sampah Malang (BSM), biopori di setiap RT sudah ada meski jumlahnya belum begitu banyak,’’ kata Suwandi, Ketua RT 05 RW 09 saat memberikan sambutan kepada tim juri.
Tidak hanya itu, Suwandi mengungkapkan warganya kini 99,9 persen antusias mengikuti BSM. Padahal, di putaran pertama lalu, wilayah yang dikenal dengan Ngaglik ini belum gabung BSM.
Dari segi penghijauan, wilayah ini juga sangat luar biasa. Di setiap gang-gang kecil dipastikan banyak tanaman bunga maupun sayur-sayuran. Dinding-dinding tembok pun ditanami tanaman hias dari bahan bekas.
Menurut informasi warga, kondisi RW 09 yang berubah total ini membuat RW-RW di sekitarnya menjadi iri. Mereka ingin merubah lingkungannya seperti RW 09 yang telah berubah total. Tidak hanya itu saja, warga sekitarnya juga ingin ikut Lomba Kampung Bersinar agar wilayahnya bisa lebih hijau dan bersih.
‘’Kondisi wilayah kami, ada lomba maupun tidak ada lomba, harus tetap dan terus kita tingkatkan. Kami sangat bersyukur ada lomba yang bisa merubah wilayah kami,’’ kata Ibu RW Agus Winarto.
Warga setempat kini juga sedang mengembangkan sabun dari bahan lidah buaya. Apalagi di wilayah ini warga juga banyak menanam lidah buaya. Diharapkan sabun lidah buaya ini bisa diproduksi dan bisa dipasarkan.
Sementara itu tim juri juga memberikan masukan dan saran. Apalagi, di sekitar wilayah RW 09 ini juga akan dibangun kampus. Secara otomatis, nantinya wilayah ini akan banyak dihuni anak kos-kosan. Anak kos disarankan ataupun diwajibkan membawa satu tanaman.
Sementara itu tim juri Lomba Kampung Bersinar dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama terdiri DR. Ir Aniek Iriany MP (Dosen Universitas Muhammadiyah Malang), Aini Chikmawati (PKK Kota Malang), Jon Soeparijono (Malang Post), Yan Edi Rajab (Bank Sampah Malang), Kriswindari (Kader Lingkungan Kota Malang) dan Roni Kuncoro (DKP).
Juri kelompok dua yakni, Prof Dr Ir Tri Poespowati MT (Dosen ITN), Djuwartiningsih (PKK Kota Malang), Marga Nurtantyo (Malang Ekspres/Malang Post), Indra Murjiati (BSM), M Djainul A (Kader Lingkungan), dan Samsul Arief (Dinas Pertanian Kota Malang). (jon)