Wajah Betha Landes Kemala Sari berseri-seri ketika kembali melangkahkan kakinya di Balai Kota Malang. Petugas front office Balai Kota Malang itu sudah menyandang Putri Indonesia yang meraih predikat sebagai putri favorit kepulauan Jawa 2010 dalam ajang Pemilihan Putri Indonesia (PPI) yang di gelar 8 Oktober lalu, di Jakarta.
Kedatangan Betha disambut antusias teman-temannya yang masih berada di front office Balai Kota Malang. Kedatangan dara yang bertempat tinggal di jalan Papa Kuning Kota Malang itu membuat surprise karena gadis kelahiran Pasuruan 7 Mei 1988 itu sudah menyandang sebagai predikat Putri Indonesia Kepulauan Jawa 2010.
Tidak hanya teman-temannya saja yang gembira dengan kehadiran Betha di Balai Kota, staf Humas dan Protokoler Pemkot Malang juga dibuat heboh kedatangan Putri Indonesia yang mewakili Provinsi Jatim itu. Banyak cerita yang disampaikan Betha saat menjalani karantina sampai dia di nobatkan sebagai Putri Indonesia Kepulauan Jawa 2010 pada PPI yang digelar di Jakarta, 8 Oktober lalu.
‘’Wah, Betha makin cantik aja. Selamat ya sudah menjadi Putri Indonesia,’’ ujar Emi, staf protokoler Pemkot Malang yang menyambut kedatangan Betha di kantor Bagian Humas dan Protokoler Kota Malang.
Meski sudah meraih predikat sebagai Putri Indonesia, Betha tetap low profil dan menyapa teman-temanya dengan ramah serta para PNS yang mengenalnya.
Mantan runner up I Mbakyu Kota Malang itu sudah di kontrak oleh Yayasan Putri Indonesia selama dua tahun kedepan. Pintu karier Betha terbuka luas untuk masa depannya yang lebih cerah.
Meski memiliki kesempatan untuk berkarier di Jakarta, putri pasangan Hasanuddin-Siti itu masih memprioritaskan pendidikannya. Selepas mengikuti ajang pemilihan Putri Indonesia, mahasiswa S1 FISIP Universitas Muhammadiyah Malang itu akan konsentrasi untuk menyelesaikan tugas akhirnya (skripsi).
Baginya, pendidikan menjadi nomor satu untuk dikerjakannya. Mahasiswa jurusan hubungan internasional itu masih menyelesaikan skripsinya yang berjudul, ‘’Pengaruh ekspor impor non migas Indonesia ke Jepang.’’
‘’Insya Allah dalam waktu dua bulan kedepan sudah selesai skripsinya. Bagi saya pendidikan menjadi hal yang utama. Kontrak selama dua tahun di Yayasan Putri Indonesia tidak terlalu mengikat dan masih dapat leluasa untuk menyelesaikan pendidikan,’’ ujar mahasiswa semester IX itu sambil tersenyum.
Gadis yang bercita-cita sebagai diplomat itu akan membantu Pemkot Malang, Jatim serta Indonesia pada umumnya untuk mempromosikan pariwisata khususnya di Kota Malang yang indah dan eksotis. Selain itu, juga akan tetap berusaha menularkan ‘virus’ etos kerja, semangat dan lainnya untuk putri-putri Indonesia.
‘’Promo wisata pasti kami lakukan. Sebagai Putri Indonesia memang memiliki misi itu juga. Setiap kali kami tampil dan hadir akan selalu mempromosikan pariwisata Kota Malang dan Jatim,’’ ungkap gadis yang hobi traveling itu.
Ikatan kontrak yang dilakukannya dengan Yayasan Putri Indonesia akan digunakan sebaik-baiknya untuk merancang masa depannya. Khususnya untuk meraih cita-citanya sebagai seorang diplomat yang bisa menjadi representasi Indonesia di luar negeri. (muhaimin)