MALANG- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) akan menggelar festival kuliner internasional pada Minggu (24/11/13) di Jalan Ijen Kota Malang. Puluhan warga asing yang sedang studi dan mengajar di UMM kompak mengikuti Festival Kuliner Internasional (International Culinary Festival).
Kepala Biro Kerjasama Luar Negeri UMM Abdul Haris menerangkan, sebanyak 36 mahasiswa dan dosen asing dari 21 negara sudah menyatakan ikut memeriahkan acara ini. Mereka akan memamerkan kemampuannya memasak dan menyajikan kuliner asli negaranya untuk masyarakat umum.
“Ada 1.050 paket makanan yang akan dibagikan secara gratis dari 21 stand. Untuk mencicipinya cukup mendaftarkan diri untuk diganti dengan kupon. Nantinya kupon ditukar dengan makanan sesuai dengan negaranya,” terang Haris.
Negara-negara yang terlibat dalam festival ini yaitu dari Aljazair, Argentina, China, Filipina, Hungaria, Inggris, Jepang, Kolombia, Korea Selatan, Libya, Perancis, Polandia, Republik Ceko, Rusia, Serbia, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Sudan, Thailand, dan Vietnam.
Sebagai promotor acara, International Relation Office (IRO) dan unit Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) UMM sudah menyiapkan perangkat masakan yang diperlukan. Namun demikian, bahan makanan yang disediakan disesuaikan dengan ketersediaan.
“Ada bahan yang diminta oleh peserta tapi tidak ada di Indonesia, jadi harus kami carikan gantinya,” kata Mohammad Isnani dari BIPA UMM yang bertanggung jawab mencari bahan makanan itu.
Festival ini diakui ingin mengulang kesuksesan festival serupa yang diadakan di dalam kampus beberapa waktu lalu. Dalam skala kecil, festival serupa berhasil menarik perhatian mahasiswa lokal untuk mencicipi makanan asing itu.
“Saat itu bernama festival kuliner Asia-Eropa, nah sekarang kita sebut festival kuliner internasional, karena perwakilan negara masing-masing benua ikut terlibat, tidak hanya Asia dan Eropa, namun juga Afrika, Amerika dan Oseania,” tambah Haris.
Kepala Humas UMM Nasrullah menambahkan, selain bisa menjadi ajang pertukaran budaya, festival ini juga diharapkan dapat menyatukan mahasiswa asing dari berbagai negara itu dengan masyarakat di Malang. “Festival ini sengaja kita adakan di Jalan Ijen, agar ada interaksi langsung antara mahasiswa dan dosen asing dengan masyarakat sekitar,” kata Nasrullah. Masyarakat tidak hanya menjadi tahu tentang keragaman kuliner di berbagai negara di dunia, namun juga bisa merasakan langsung kelezatan makanan tersebut.
Salah seorang mahasiswa asing asal Korea Selatan Lee Yeong Sop merasa sangat antusias dengan acara ini. “Konsep acara ini sangat bagus, karena saya bisa mengenalkan kuliner khas Korea pada masyarakat Indonesia,” ujarnya. Pada festival kali ini Lee akan menyajikan Jjajangmyeon atau yang secara internasional dikenal dengan Korean Noodles with Black Bean Sauce. (oci/han)