MALANG- Mantan anggota DPRD Kabupaten Tulungagung, Sunjoto menjadi doktor pertama yang diluluskan oleh program doctor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Sabtu lalu digelar ujian terbuka bagi lulusan program doktor bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik itu.
Ujian terbuka dipimpin Rektor UMM Prof Dr Muhadjir Effendy, MAP diikuti oleh Pembimbing Utama, Prof M.Mas'ud Said, PhD, Pembimbing 1, DR Achmad Habib, MA, pembimbing 2, Dr Dwi Priyo Utomo, Mpd. Sunjoto menyelesaikan program doktornya dengan waktu penelitian 1,5 tahun, waktu tempuh studi 3,5 tahun.
”Kenyataan yang mengemuka sekarang adalah politik didominasi oleh kapitalis sehingga suara dapat dibeli walaupun sulit untuk dibuktikan,” ungkapnya saat mempertahankan disertasi berjudul Komunikasi Politik Antara Calon Anggota Legislative yang berkampanye untuk mendapat suara konstituent di Tulungagung.
Menurutnya didalam usaha memperoleh suara terbanyak itu calon anggota legislative memanfaatkan broker suara yang melakukan transaksi (politik transaksional) mirip pemilihan barang. Pada saat kompetisi berlangsung ketat antar caleg, maka politik transaksional dilaakukan dengan asumsi pembelian irisan irisan gethuk ( makanan tradisional khas Jawa) yang dibeli jumlah irisannya tergantung besaran uang yang diberikan. Diketahui bahwa, uang masih memainkan peranan besar dalam politik lokal termasuk dalam pileg.
Sementara umum diketahui dari penelitian penelitian sebelumnya bahwa dalam pemilu di Indonesia proses komunikasi politik belum didasarkan oleh kualitas program yang ditawarkan calon dan belum terjadi kedewasaam politik ( political maturity). Juga banyak dikemukakan ahli bahwa proses seperti ini belum memberikan harapan perbaikan kualitas demokrasi.
Dengan background sebagai aktifis partai politik selama belasan tahun tidak menghalanginya untuk menyesuaikan diri dari praktisi politik yang pragmatis, dengan alam akademis yang cenderung teoritis dan mengikuti logika logika akademik.
Biasanya praktisi politik cenderung tergesa gesa, ingin cepat selesai dengan sedikit mengeliminasi tata cara keilmuan umum (menghalalkan berbagai cara). Sunyoto berhasil merubah asumsi bahwa politik praktis tak menghalangi berkarya secara akademik dan politikus bisa menjadi akademisi berpikirnya akademik, runtut dan ilmiah. Ternyata ikhtiar dan kerja keras menyesuaikan diri adalah kunci keberhasilan akademik. (oci)
.jpeg)