Dino Patti Djalal membeberkan berbagai prestasi Indonesia saat ini, salah satunya berkurangnya jumlah utang negara.
MALANG - Mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Dino Patti Djalal membeberkan sejumlah hal membanggakan tentang Indonesia di mata dunia. Salah satunya adalah posisi utang luar negeri Indonesia yang kini jauh lebih rendah dibandingkan 14 tahun lalu.
Hal tersebut diungkapkannya ketika menjadi pembicara dalam Kuliah Umum bertajuk Diplomasi Bebas Aktif Indonesia di Abad 21 yang digelar di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Selasa (18/3/14). Menurutnya rendahnya utang Indonesia ini merupakan sebuah kebanggaan dan prestasi bagi generasi sekarang.
“Zaman saya dulu kita hidup dengan momok bahwa utang luar negeri kita tinggi, kita pun menjadi minder sebab tiap negara yang utangnya tinggi menjadi beban psikologis,” ungkapnya.
Menurutnya generasi sekarang ini adalah generasi pertama yang bebas dari momok utang. Ia merinci pada tahun 2000 utang Indonesia mencapai 90 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), dibandingkan negara lain jumlah utang ini terhitung paling tinggi. Amerika Serikat kala itu mencatat utangnya hanya 20 persen dari PDB. Namun pada 2014 ini utang Indonesia hanya 20 persen dari PDB, sementara Amerika serikat 100 persen dari PDB. Bahkan disebutnya Jepang dan Singapura utangnya mencapai 200 persen dari PDB.
Kebanggaan lainnya yang diungkap putra Diplomat ternama Hasyim Djalal ini adalah persepsi dunia internasional terhadap Indonesia juga berubah. Berbeda dengan 14 tahun lalu saat Indonesia dilanda krisis moneter, konflik Timor Leste dan konflik berdarah lainnya. Sekarang ini Indonesia menjadi negara mapan meski masih ada banyak masalah namun tetap stabil. Ditambah lagi tidak ada satu pun negara luar yang menganggap Indonesia sebagai musuh seperti saat penjajahan Inggris, Jepang, Belanda dan lainnya pada tahun 1945.
“Dunia telah berubah dan sekarang ini eranya adalah age of possibility, zaman serba mungkin dan serba bisa dimana kemajuan bisa dicapai lebih cepat,” tegasnya.
Alumnus McLean High School Amerika Serikat ini menegaskan ditengah prestasi yang memuncak itu Indonesia harus hati-hati agar tidak tersandung. “Jangan takabur walau pertumbuhan ekonomi tinggi, kalau pemimpin tidak akur dan tidak menjaga kredibilitas Indonesia maka dengan cepat kondisi ini bisa menurun lagi,” tukasnya.
Dino Patti Djalal yang kemarin hadir bersama sang istri Rosa Raj Djalal dalam paparannya memang tidak menyinggung soal pencapresan dirinya oleh Partai Demokrat. Namun salah satu mahasiswa Hubungan Internasional (HI) UMM dalam sesi tanya jawab mengungkapkan pendapatnya agar Dino tak maju jadi Capres.
“Ternyata Bapak mau nyapres ya, menurut saya lebih baik Bapak bergerak dibidang diplomasi saja tidak usah jadi orang nomor 1 di Indonesia,” ujar salah satu mahasiswa.