TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG – Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Malang (PGSD UMM) melaksanakan pengabdian masyarakat berjudul Pelatihan Penulisan Cerita Bergambar Berbasis Literasi Sains Dan Profil Pelajar Pancasila Untuk Pengenalanan Indentitas Gender Siswa SD Pada Guru Sekolah Indonesia Kuala Lumpur Malaysia.
Dijelaskan Ketua Tim Pengabdian PGSD UMM, Innany Mukhlishina, M.Pd, bahwa tim pengabdian ini selain dirinya juga beberapa anggota lain yakni Arinta Rezty Wijayaningputri, S.Pd, M.Pd, dan Murtyas Galuh Danawati, S.Pd, M.Pd. Tujuan pengabdian untuk meningkatkan literasi anak dengan menggabungkan nilai-nilai profil pelajar Pancasila dan sains untuk pengenalan identitas gender melalui pemanfaatan media pembelajaran cerita bergambar.
Innany Mukhlishina, mengungkapkan identitas gender perlu diketahui siswa sekolah dasar untuk membantu memahami peran mereka dalam kehidupan dan bagaimana mereka bertingkah laku sesuai gendernya. “Salah satu media pembelajaran yang efektif untuk mengenalkan identitas gender pada anak yaitu melalui cerita bergambar,” ujar Innany Mukhlishina.
Innany mengatakan pengabdian ini menghadirkan para pemateri unggul seperti Associate Prof. Dr. Agus Sulaeman, S.Pd, M.Pd selaku dosen tamu dari Hankuk University, Innany Mukhlisina, M.Pd, Arinta Rezty Wijayaningputri. M.Pd, Murtyas Galuh Danawati., S.Pd, M.Pd yang merupakan dosen PGSD FKIP UMM serta Nandy Agustin Syakarofah. S.Psi, MA, selaku dosen Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.
Sementara itu Kepala Sekolah Indonesia Kuala Lumpur Malaysia, Bu Frinny Napasti, M.Pd, mengungkapkan tentang kesulitan menemukan buku bacaan anak berbahasa Indonesia di Malaysa. “Memperkenalkan Indonesia secara khusus memperkenalkan karakter Pancasila yang kami harapkan tentunya akan menjadi dasar bagi anak-anak kami untuk bisa bersikap dalam kehidupan mereka sehari-hari,” ucapnya.
Pada materi pertama dijelaskan Associate Professor. Dr. Agus Sulaeman, S.Pd, M.Pd, tentang penulisan cerita bergambar, membahas pengertian cerita anak, isi yang wajib ada pada cerita anak, konsumen cerita anak, tujuan cerita anak, contoh mata Pelajaran yang dapat dijadikan cerita anak, jenis-jenis cerita anak, metode penulisan berupa metode ATAP dan contoh cerita bergambar.
Materi selanjutnya dipapatkan Arinta Rezty Wijayaningputri, S.Pd., M.Pd, tentang Implementasi Literasi Sains. Membahas keterkaitan literasi dengan sains. Literasi sains dapat mengembangkan logika, bahasa dan keterampilan pemecahan masalah atau problem solving.
Selain itu Arinta juga membahas komponen literasi sains, pendekatan saintifik 5M (menanya, mengamati, mencoba, menalar dan mengkomunikasikan), implementasi dan contoh literasi sains di sekolah dasar.
Berikutnya Murtyas Galuh Danawati, S.Pd, M.Pd, membahas Implementasi Gerakan Literasi Sains Berbasis Profil Pelajar Pancasila dimana tentang isi dari profil pelajar Pancasila antara lain beriman bertaqwa kepada tuhan yang maha esa dan beraklhlak mulia, belajar kritis, mandiri, gotog royong, kreatif, dan berkebinekaan global.
Pemateri keempat Nandy Agustin Syakarofath, S.Psi, MA, terkait Pengenalan Identitas Gender Pada Anak Usia Sekolah Dasar. Pokok bahasan tentang pengenalan identitas gender, tahapan pengenalanan identitas gender pada anak, aspek-aspek gender, perbedaan antara gender dan seks, stereotop gender, dampak stereotop gender dan peran guru dalam mendukung identitas gender anak.
Pemateri terakhir disampaikan Innany Mukhlisina, M.Pd. tentang Aturan penulisan cerita bergambar berbasis literasi sains dan profil pelajar Pancasila untuk pengenalan identitas gender yang berisi langkah umum, ketentuan, dan format penulisan dalam penyusunan cerita yang dikaitkan dengan literasi sains, profil Pancasila, dan identitas gender.
Saat sesi tanya jawab, Pak Herman Sahara bertanya bagaimana cara bahan ajar atau buku yang dihasilkan dapat menarik perhatian siswa. Pertanyaan tersebut dijawab oleh Pak Agus, bahan ajar yang menarik tergantung pada kebijakan dan inisiatif kepala sekolah ataupun guru dalam mengadaptasi media pembelajaran yang diberikan oleh pemerintah selain itu kolaborasi guru untuk belajar keluar negeri sangat dibutuhkan dalam menunjang kelancaran pengadaptasian media pembelajaran.
Bu Gita juga bertanya bagaimana cara mengidentifikasi anak usia dini yang memiliki kecenderungan orientasi seksual. Hal ini dijawab Bu Nandy, bahwa identifikasi bisa melalui mengobservasi ketertarikan seksual dan mengamati interaksi sosial.
Sesi terakhir Koordinator Perpustakaan SIKL Malaysia, Pak Herman Sahara menyampaikan kesan pesan bahwa pelatihan penulisan cerita bergambar sangat menarik dan materi yang disampaikan saling berkaitan satu sama lain. Selain itu materi yang disampaikan sangat bermanfaat bagi guru SIKL Malaysia.
Sekedar diketahui, tim pengabdian PGSD UMM juga mengunjungi Sekolah Indonesia Kuala Lumpur Malaysia. Tujuannya Kerjasama antara PGSD UMM dan Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) menjalin kerja sama melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang bertujuan untuk memperkuat kolaborasi di bidang pendidikan, pelatihan guru, serta implementasi program-program inovatif.
Terjalinnya kerja sama PGSD UMM dengan SIKL diharapkan dapat tercipta sinergi produktif dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Kolaborasi ini diharapkan mampu mendukung pengembangan kompetensi guru, memperkaya materi pembelajaran berbasis literasi, serta memperkuat pemahaman siswa tentang identitas budaya dan nilai-nilai universal.
Selain itu, kerja sama ini juga diharapkan menjadi wadah pertukaran ilmu, pengalaman, dan inovasi yang bermanfaat bagi kedua lembaga dalam mencetak generasi unggul di tingkat global. (tim pkm pgsd umm/*)