TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG – Tim Block Grant Pengabdian Kepada Masyarakat Prodi Peternakan Fakultas Pertanian-Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang (FPP UMM), mengembangkan kemampuan peternak sekaligus membekali generasi muda keterampilan praktis di bidang peternakan. Bentuknya pelatihan pembuatan silase di Edupark UMM sejak 29 Oktober-22 November 2024 ini umur silase sudah 3 minggu lebih dalam proses ensilase.
Mewakili tim PKM Bock Grand Prodi Peternakan FPP UMM, Dr. Ir. Asmah Hidayati, MP, IPM, menjelaskan kegiatan ini kolaborasi Prodi Peternakan UMM dengan SMK jurusan Agribisnis Ternak Ruminansia dan Agribisnis Unggas se Malang Raya. Selain dirinya, tim pengabdian juga beranggotakan Prof. Dr. Ir. Ahmad Wahyudi, M.Sc. IPU serta Dr. Ir. Suyatno, M.Si.
Tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan siswa SMK sekaligus memberikan pengalaman belajar di kampus dan laboratoriumnya. Sehingga siswa terampil saat bekerja di sektor peternakan.
Pentingnya Silase untuk Produktivitas Peternakan
Silase, yang merupakan pakan fermentasi berkualitas tinggi, menjadi solusi bagi peternak, di musim kering. Pelatihan ini mengajarkan cara mengolah limbah pertanian, rumput, atau jagung menjadi silase bernutrisi tinggi, tahan lama, dan ekonomis.
“Keterlibatan siswa SMK dalam kegiatan ini memberikan nilai tambah. Mereka tidak hanya belajar teori di kelas, tetapi juga langsung praktik di lapangan, sehingga lebih siap untuk terjun ke dunia kerja,” ujar Dr. Ir. Asmah Hidayati, M.P.IPM.
Manfaat Silase untuk Peternakan
Silase adalah solusi pakan ternak efektif di musim kemarau, dengan memanfaatkan bahan lokal seperti rumput, jagung, atau limbah pertanian, silase dapat membantu meningkatkan produktivitas ternak karena kandungan nutrisinya yang stabil.
“Kami berharap para peternak dapat mengaplikasikan teknik ini dalam kegiatan sehari-hari mereka sehingga bisa mengurangi ketergantungan pada pakan komersial dan menekan biaya produksi,” ujar Dr. Ir. Asmah Hidayati, MP, IPM, pakar bidang hijauan makanan ternak.
Pelatihan pembuatan silase pada tanggal 29 oktober 2024.
Simulasi dan Praktik Pembuatan Silase
Menurut Fahri guru SMK Negeri 1 Pujon, pelatihan ini, siswa diajarkan teknik dasar pembuatan silase, mulai dari pemilihan bahan baku, pencacahan, proses fermentasi, hingga teknik penyimpanan yang tepat. Para siswa aktif berpartisipasi dalam setiap tahapan, didampingi oleh instruktur dari mahasiswa dan instruktur lapang dari tim pengabdian.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi guru dan siswa SMK. Selain menambah pengetahuan, kami juga merasa lebih percaya diri dalam memberikan ilmu pada siswa-siswa kami dalam menghadapi tantangan di industri peternakan di masa yang akan datang,” kata Fahri.
Salah satu siswa SMK N 1 Pujon, Gani Maulana Ahmad, mengungkapkan pelatihan pembuatan silase di UMM sangat menarik, pemateri dan instrukturnya berpengalaman dan mahir dalam membuat silase, Bagi saya hidup di lingkungan peternak sapi di Pujon belajar silase di UMM sangat terkesan dan memiliki pengetahuan baru,” ujar Gani siswa SMK N 1 Pujon jurusan Agribisnis Ternak Ruminansia ini.
Kolaborasi untuk Masa Depan
Di tempat yang sama, anggota tim pengabdian FPP UMM, Prof. Dr. Ir. Ahmad Wahyudi, M.Sc. IPU, menambahkan pelatihan program Block Grant FPP UMM bekerja sama dengan sejumlah SMK se Malang raya, yaitu SMK Negeri 01 Wonosari, SMK Muhammadiyah 1 Batu, dan SMK Wiyata Bhakti Sengkaling atau SPP SNAKMA Sengkaling yang dilakukan 29 Oktober lalu, sedangkan saat ini minggu ke tiga dalam pengamatan hasil pembuatan silase. Kolaborasi ini bertujuan mencetak generasi muda yang kompeten serta mendukung peternak untuk memaksimalkan potensi pakan lokal yang ada di daerah mereka untuk bisa dijadikan pakan silase.
“Dengan melibatkan siswa SMK, kami berharap terjadi transfer ilmu yang bermanfaat, tidak hanya untuk saat ini, tetapi juga untuk masa depan peternakan Indonesia,” ucap Prof. Wahyudi pakar silase yang memiliki pengalaman bidang silase dari Jepang.
Pelatihan ini menjadi langkah konkret dalam mendukung ketahanan pangan nasional melalui pemberdayaan peternak dan pendidikan generasi muda di bidang peternakan.
Simulasi Praktis Pembuatan Silase
Dalam sesi pelatihan, Lurino, siswa SMK Wiyata Bakti Sengkaling, mengatakan sangat antusias disebabkan peserta diberikan teori dasar dan praktik langsung pembuatan silase. Langkah-langkah mulai dari pemilihan bahan baku, pencacahan, proses fermentasi, hingga penyimpanan silase dijelaskan secara detail.
Bahkan peserta juga diperkenalkan pada penggunaan Biofarm produk inovasi UMM untuk mempercepat fermentasi dan menjaga kualitas silase. “Kami sangat terbantu dengan ilmu yang disampaikan. Silase bisa menjadi alternatif pakan yang lebih ekonomis dan mudah dibuat,” ujar Lurino.
Di tempat berbeda Rafi siswa SMK Muhammadiyah Batu menyebutkan belajar membuat silase dengan menggunakan biofarm adalah ilmu baru bagi kami, dan menjadikan pengetahuan baru. (ali mahmud/*)
