TABLOIDMATAHATI.COM, UMM CORNER-Tingginya angka usia produktif di Indonesia lebih banyak daripada usia non produktif menginspirasi Vokasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggelar webinar karir peluang kerja di Jepang pada Sabtu (06/02) lalu.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Ir. Heri Akhmadi mengatakan sejak tahun 2019, Indonesia dan Jepang telah menjalin kerja sama melalui Memorandum of Cooperation (MOC). Kerja sama ini memungkinkan Indonesia untuk mengirim 350.000 tenaga kerja ke Jepang.
Menurut Heri, dalam kerja sama ini, Indonesia menargetkan untuk mengirim 20 persen dari total jumlah kuota. Sebanyak 70 ribu tenaga kerja Indonesia akan dikirim ke Jepang dalam kurung waktu 4-5 tahun. Namun pengiriman tenaga kerja harus sesuai dengan 14 kategori Specified Skilled Worker (SSW) yang telah ditetapkan oleh Jepang.
Dijelaskan Heri 14 kategori tersebut meliputi bidang pertanian, industri perkapalan, penerbangan, bidang teknologi dan sebagainya. Tenaga kerja Indonesia di Jepang biasanya masuk melalui dua jalur, Economy Partnership Agreement (EPA) dan pemagang. Dengan adanya SSW ini para tenaga kerja Indonesia dapat memperoleh posisi dan kompensasi yang lebih tinggi dibanding jalur pemagang.
Program SSW ini, lanjut Heri, para tenaga kerja dituntut untuk memiliki salah satu keahlian di 14 bidang tersebut. Selain itu para tenaga kerja juga harus lolos dalam tes bahasa Jepang di tingkat N4. Karenanya posisi dan kompensasi yang diberikan juga tinggi. Para tenaga kerja juga akan dikontrak selama lima tahun. Ini merupakan peluang yang sangat besar bagi tenaga kerja di Indonesia,” tandasnya.
Sementara itu, Rektor UMM Dr. Fauzan M.Pd mengatakan program ini menjadi harapan bagi orang-orang yang membutuhkan pengalaman kerja di luar negeri, khususnya di Jepang. Permasalahan yang dihadapi Indonesia sekarang, adalah meningkatkan komitmen untuk mengasah keterampilan agar dapat mengisi ke empat belas bidang SSW tersebut.
Sekedar diketahui dalam acara ini turut hadir Presiden Direktur PT. OS Selnajaya Indonesia Satoshi Miyajima, Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud RI Wikan Sakarinto,S.T.,M.Sc.,Ph.D., Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Ramliyanto, SP. MP., dan Sobbarudin Subekti, Amd. Perawat di Sangenjaya Hospital Setagaya Tokyo, Alumni D3 Keperawatan UMM sebagai pembicara seminar. (foto/rilis: humas umm/editor: doni osmon)