Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Henny Dwi Susanti. Medcom.id/Daviq Umar Al Faruq
Malang: Beberapa waktu lalu media sosial diramaikan dengan kabar nasi yang dimasak menggunakan magic com berbahaya ketimbang dimasak dengan cara tradisional. Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Henny Dwi Susanti, menanggapi isu itu.
Henny menegaskan isu itu tidak benar. Dia mengatakan tidak ada perbedaan kandungan dari hasil memasak nasi menggunakan magic com maupun cara tradsional.
“Itu tidak benar. Nasi baru akan menjadi cukup berbahaya apabila didiamkan terlalu lama dalam magic com," kata Henny, Rabu, 10 Mei 2023.
Henny menjelaskan proses gelatinisasi dapat terjadi apabila nasi didiamkan terlalu lama di dalam magic com. Hal ini membuat perubahan nilai indeks glikemik pada nasi.
"Makanan yang mengandung kadar indeks glikemik yang tinggi dapat memicu penyakit, seperti diabetes, obesitas, penyakit jantung, dan kanker,” tutur dia.
Henny menyebut untuk menikmati nasi dengan kualitas terbaik dan aman, masyarakat hendaknya langsung mengonsumsi setelah matang. Dia tidak menganjurkan nasi terlalu lama di magic com apalagi dihangatkan berkali-kali.
“Tidak ada batasan maksimum untuk mendiamkan nasi dalam magic com. Tapi, lebih baik segera dikonsumsi dengan catatan menunggu nasi sampai dingin terlebih dahulu. Nasi yang dingin, mengandung kadar gula yang lebih rendah dari nasi yang masih panas sehingga lebih aman untuk dikonsumsi tubuh,” papar dia.
Henny mengatakan nasi juga mengandung kurang lebih 90 persen karbohidrat, 8 persen protein, dan 2 persen lemak. Namun, nasi termasuk salah satu makanan yang rendah serat dan memiliki kandungan asam omega 6.
“Karbohidrat dalam nasi terdiri atas pati dan gula. Dua unsur itu yang menjadi salah satu alasan mengapa penderita diabetes disarankan untuk menghindari nasi putih," tutur dia.
Dosen Ilmu Keperawatan ini juga berpesan untuk mengurangi konsumsi makanan tinggi karbohidrat seperti nasi dan roti. Sebab, bahaya penyakit mengancam di masa depan.
Henny mengatakan mengonsumsi makanan alami tanpa olahan bahan kimia adalah pilihan terbaik. “Perbanyak konsumsi buah dan sayur. Selain memiliki banyak vitamin, keduanya juga memiliki serat. Sehingga bisa menjadi salah satu pilihan agar kita tidak bergarung pada karbohidrat saja,” ujar dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Editor : Renatha Swasty