Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk UNESCO Ismunandar. Foto: Medcom.id/Citra Larasati
Malang: Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk UNESCO Ismunandar membedah buku filsafat tentang pendidikan tinggi karya Prof Hadi Nur PhD yang berjudul "Filsafat Sains dalam Konteks Interpretasi Filosofis untuk Pendidikan Tinggi Indonesia" di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Ismunandar mengatakan buku-buku filsafat sangat penting bagi orang-orang yang menyusun kebijakan pada pendidikan tinggi di Indonesia.
"Selain itu juga perlu lebih banyak lagi buku-buku filsafat yang membahas mengenai pendidikan tinggi di Indonesia. Dengan begitu akan ada banyak perkembangan yang bisa dilakukan. Apalagi filsafat sains sangat penting untuk berpikir lebih dalam," katanya dalam siaran pers UMM yang diterima di Malang, Jawa Timur, Selasa, 18 Juli 2023.
Dalam bedah buku yang diterbitkan UMM Press itu, Ismunandar mengungkapkan yang menarik dari buku ini adalah bahasan mengenai filsafat sains dan agama. Dua aspek tersebut merupakan dua hal yang seringkali menjadi perdebatan.
Namun Hadi Nur sebagai penulis buku mengatakan, berhasil menjelaskan bagaimana agama dan filsafat bisa saling menguatkan. Ada 32 topik menarik yang bisa dibaca dan didalami.
Sementara itu pembedah lainnya Assoc. Prof. Ajang Budiman mengagumi buku karya Prof Hadi Nur. Ia mengaku belum pernah menemukan buku filsafat yang membumi dan relevan dengan konteks pendidikan di Indonesia.
Menurutnya, karya ini dapat menghapus stigma di masyarakat yang mengatakan filsafat itu ilmu yang sulit. “Buku ini menggunakan pendekatan interpretasi filosofis, yakni metode praktis untuk memberikan penjelasan atau analisis terhadap fenomena atau konsep secara komprehensif. Hal tersebut menciptakan pendekatan mengajar lebih efektif dan menarik bagi mahasiswa,” katanya.
Ajang menyampaikan keunggulan dan karakteristik lain dari buku ini adalah pandangan tentang sains yang holistik. Topik-topik bahasan juga dapat dikatakan setara, sehingga pembaca dapat masuk dari mana saja. Buku ini juga mampu membuat pembaca untuk bersikap kritis.
Sementara itu Hadi mengatakan, buku ini merupakan buah dari pikirannya selama ini yang hanya dituliskan dalam blog pribadi. Selain itu juga merupakan bentuk ekspresi diri dari pengalaman mengajar sebagai dosen ilmu filsafat.
Pembahasan dari buku ini juga dikaitkan dengan empat domain ilmu yaitu metode ilmiah Ilmu Sosiologi, Ilmu Komunikasi, serta Sains dan Agama. “Buku ini juga membahas mengenai permasalahan akademik, permasalahan ilmu pengetahuan dan kehidupan sehari-hari dengan filsafat sains. Tujuan adanya buku ini, supaya kita lebih sadar dan bijak dalam memandang kehidupan,” ujarnya.
Lebih lanjut Prof Hadi menjelaskan, filsafat dan kebijaksanaan itu harus berjalan beriringan. Filsafat digunakan untuk mencari pemahaman mendalam tentang hidup, sedangkan kebijaksanaan untuk menerapkan pemahaman tersebut dalam setiap langkah kehidupan. "Keduanya merupakan labirin kehidupan dalam kehidupan manusia," ujarnya.