Wisuda tatap muka UMM/istimewa. |
Malang: Wali Kota Malang, Sutiaji, mengizinkan seluruh perguruan tinggi di Kota Malang, Jawa Timur, menggelar wisuda secara tatap muka. Dengan syarat menerapkan protokol kesehatan Covid 19 secara ketat.
"Sudah kami kasih kelonggaran. UMM sudah pernah. Cuma kami batasi separuh, maksimal 200 mahasiswa," katanya, Senin 23 November 2020.
Dia menerangkan, dengan mengizinkan wisuda secara tatap muka maka bisa mendongkrak sektor ekonomi di sekitar kampus. Pihaknya segera meminta dilakukan simulasi.
"Satgasnya datang ke sana," jelasnya.
Sebelumnya, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggelar wisuda tatap muka secara bergelombang pada Senin-Rabu, 14-16 September 2020. Wisuda di tengah penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) diselenggarakan dengan tetap menghadirkan seluruh wisudawan/wisudawati di Dome UMM.
Gelaran prosesi wisuda yang sempat tertunda satu periode ini juga disiarkan streaming Youtube di channel UMMTube. Sebab, sebagian calon wisudawan masih tertahan di daerah asal.
Rektor UMM, Fauzan, mengatakan UMM telah mempersiapkan protokol kesehatan khusus. Mulai dari kendaraan pengantar wisudawan/wisudawati hanya 50 persen dari kapasitas maksimal, batas maksimal suhu tubuh 37,8 derajat celsius, mengenakan masker, membawa makanan dan minuman sendiri, serta mencuci tangan/pakai handsanitizer.
"Akan ada perasaan yang hilang jika prosesi wisuda murni online atau daring," katanya, Senin, 14 September 2020 lalu.
Jumlah lulusan pada periode II Tahun 2020 adalah sebanyak 1.077 orang. Sedangkan, untuk jumlah wisudawan/wisudawati pada periode II Tahun 2020 adalah sebanyak 930 orang yang terdiri dari 345 wisudawan dan 585 wisudawati.
Fauzan mengajak seluruh wisudawan/wisudawati serta orang tua/wali yang hadir untuk tidak selalu optimistis di tengah pandemi covid-19. Ajakan itu diwujudkan dengan menjaga kesehatan dan merawat kehidupan untuk masa depan.
"Saya ingin mengajak pada saudara-saudara sekalian untuk selalu optimis dalam menatap masa depan yang lebih baik" jelasnya.