Kedatangan 330 Ribu Mahasiswa Baru, Dosen UMM Ungkap Dampak Positif dan Negatif untuk Kota Malang

Author : Humas | Selasa, 30 Agustus 2022 15:50 WIB | medcom - medcom

Ilustrasi mahasiswa baru - Dok UMM.

Ilustrasi mahasiswa baru - Dok UMM.

Malang: Sebanyak 330 ribu mahasiswa baru diprediksi bakal membanjiri Kota Malang, Jawa Timur pada Tahun Ajaran 2022/2023. Sebanyak 10 ribu di antaranya merupakan mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Dosen Prodi Sosiologi UMM, Wahyudi, mengatakan kedatangan ratusan ribu mahasiswa ini bakal berdampak ke masyarakat, seperti peningkatan kemacetan dan kepadatan penduduk. Namun, kondisi ini juga membawa dampak baik bagi masyarakat Malang.

Wahyudi menyampaikan ada beberapa faktor yang menarik kaum muda merantau ke Malang. Pertama, ketersediaan lembaga pendidikan yang kredibel untuk meningkatkan pengetahuan. Kedua, sektor pariwisata yang menjamur di Malang maupun Kabupaten Batu.

“Datangnya mahasiswa luar Malang juga membuat masyarakat Malang memiliki toleransi yang tinggi terhadap budaya dan nilai baru. Hal tersebut menjadikan kota Malang sebagai sebuah melting pot atau tempat peleburan berbagai nilai dan budaya. Kesiapan warga untuk menerima perantau juga terlihat dari peningkatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang ada,” kata dosen asal Jawa Tengah tersebut.

Wahyudi mengatakan tak bisa dipungkiri dampak negatif seperti kemacetan akan meningkat dengan bertambahnya jumlah perantau di Malang. Namun, hal itu hanya akan terjadi di jam-jam tertentu.

Dia menyebut hal positif lainnya yang akan mengiringi pertambahan perantau ialah pembangunan dan pembaruan infrastruktur publik menjadi lebih baik. Hal ini akan bermanfaat bagi masyarakat Malang.

“Pertambahan penduduk memang selalu membawa dampak negatif maupun positif. Namun masyarakat tidak perlu khawatir karena dampak negatif yang ada lebih kecil daripada efek positif yang diperoleh. Selain itu struktur sosial masyarakat Malang juga telah terbentuk dalam menangani berbagai ancaman yang ada seperti kriminalitas dan penyimpangan sosial,” papar dosen kelahiran 1964 tersebut.

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Setyo Wahyu Sulistyono, memaparkan mobilitas penduduk akan menggerakkan komunitas ekonomi minor di sekitar kampus, seperti usaha warung makan, fotokopi, dan kos. Dampak lainnya, peningkatan social entrepreneur di masyarakat.

“Tak dapat dipungkiri industri pendidikan di Malang berpengaruh besar dalam menggerakkan roda perekonomian masyarakat. Hal ini juga sebagai sarana perbaikan ekonomi pasca pandemi covid-19 menyerang Indonesia,” kata dosen asal Aceh Timur ini.

Setyo menyebut ada dampak negatif lain dari mobilitas penduduk bagi ekonomi masyarakat. Salah satunya, peningkatan harga dasar produk maupun jasa di Malang.

Hal ini dapat terjadi karena bertambahnya penduduk permintaan barang dan jasa makin meningkat. Sementara itu, persediaan di masyarakat terbatas.

“Kebiasaan dan budaya pendatang juga turut memengaruhi harga di Malang,"

Dia mencontohkan masyarakat kota besar yang terbiasa hidup dengan Air Conditioner (AC) akan mencari indekos yang memiliki fasilitas tersebut. Penambahan fasilitas ini akan meningkatkan harga indekos.

"Yang awalnya berkisar Rp600 ribu perbulan menjadi Rp1 juta. Lama kelamaan peningkatan ini akan dianggap sebagai harga standar sebuah kos,” tutur dia.

 

Sumber: https://m.medcom.id/amp/nbwDqPEk-kedatangan-330-ribu-mahasiswa-baru-dosen-umm-ungkap-dampak-positif-dan-negatif-untuk-kota-malang
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori

Berita Terpopuler