Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Kota Malang, Jawa Timur, menggunakan besek bambu untuk pembagian daging kurban. Dokumentasi/ istimewa
Malang: Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Kota Malang, Jawa Timur, menggunakan besek bambu untuk pembagian daging kurban. Tidak adanya penggunaan plastik dalam distribusi daging kurban ini untuk meminimalisir pencemaran lingkungan.
Ketua Panitia Idul Kurban UMM, M Arif Zuhri, mengatakan pihaknya sengaja memulai Green Qurban UMM. Salah satunya dengan penggunaan besek sebagai ganti plastik sebagai tempat distribusi daging.
"Konsep ini memang ingin kamu mulai sebagai bentuk implementasi etika lingkungan. Dengan begitu, kita tetap bisa berkurban seperti biasa dan tidak mencemari lingkungan sekitar," kata Arif di Malang, Minggu, 10 Juli 2022.
Dia menjelaskan ada empat ekor sapi dan enam ekor kambing yang dikurbankan di kampus III UMM. Sementara di kampus II UMM ada satu ekor sapi dan dua ekor kambing.
Daging kurban tersebut dibagikan ke banyak pihak. Mulai dari para pegawai Kampus Putih, unit bisnis hingga masyarakat sekitar yang membutuhkan.
Arif menegaskan bahwa pihaknya juga sudah memberikan satu ekor sapi hidup ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kota Malang.
"Di samping itu kami juga berbagi dengan menyerahkan kambing ke Lapas Laki-laki. Tak lupa juga ke wilayah-wilayah yang membutuhkan di Malang Selatan dan sekitar UMM," jelasnya.
Pada proses kurban tersebut, Arif juga mengajak para mahasiswa yang mendapatkan beasiswa Program Pendidikan Ulama Tarjih (PPUT) dan beasiswa yatim. Hal itu dilakukan agar para mahasiswa mendapatkan pengalaman distribusi hewan kurban.
"Sapi dan kambing ini sudah dinyatakan bebas dari cacing hati, antraks, dan bahkan virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Saat dipotong dan dilihat, semua jeroan, hati, hingga paru juga bersih dan sehat. Jadi memang benar-benar bebas dari unsur-unsur bakterial dan parasit,” kata pendamping tim kesehatan hewan kurban UMM, Mahmud,