Malang: Sejumlah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) merancang aplikasi penanaman karakter anak berbasis keluarga yang diberi nama 'Child In'. Aplikasi ini diharapkan memaksimalkan fungsi-fungsi utama yang dimiliki keluarga sebagai institusi sosial.
"Keluarga merupakan institusi sosial dengan sifat universal multifungsional, yaitu fungsi pengawasan, sosial, pendidikan, keagamaan, perlindungan, dan rekreasi. Fungsi tersebut dapat dimaksimalkan untuk meningkatkan kualitas karakter anak," kata salah satu mahasiswa UMM perancang Child In, Asmaul Farida Azizi, di Malang, Rabu, 16 September 2020
Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), UMM itu menjelaskan, angka kekerasan anak di Indonesia masih terus mengalami peningkatan. Grafik keterlibatan anak dalam ranah hukum pun masih tinggi.
Artinya, ada hak anak yang belum terpenuhi sehingga timbul penyimpangan pada anak dan penyimpangan oleh anak. Permasalahan ini sebenarnya bisa diatasi dengan mengoptimalkan peran keluarga dalam hal penguatan karakter anak.
Baca:Prolislim, Obat Herbal Pelangsing Ciptaan Dosen IPB
Berangkat dari kegelisahan itu, Asmaul Farida Azizi bersama Alfi Khoiru An Nisa, dan M Bagas Prayoga, di bawah bimbingan dosen Fida Pangesti menggagas aplikasi penanaman karakter anak berbasis keluarga bernama Child In.
Aplikasi Child Infokus pada tiga dari lima klaster yang ditentukan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Yaitu, lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif pendidikan, pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya, serta perlindungan khusus.
Aplikasi Child In ini memiliki enam fitur, yakni konsultasi, pengaduan, karakter literasi, info parenting, jadwal anak, serta wisata dan event budaya. Farida menerangkan, fitur konsultasi menyediakan layanan konsultasi untuk orang tua. Fitur pengaduan, menyediakan layanan pengaduan terhadap pelanggaran hak anak di sekitar pengguna aplikasi. Ffitur karakter literasi, menyediakan bahan bacaan karakter yang disesuaikan dengan usia anak.
Selanjutnya, fitur parenting, menyediakan informasi-informasi pola asuh anak. Fitur jadwal anak, menyediakan ruang bagi orang tua untuk membuat jadwal aktivitas anak. Sedangkan, fitur wisata dan event budaya menyediakan informasi objek wisata budaya dan kegiatan budaya di sekitar pengguna aplikasi.
Baca:GeNose UGM, Deteksi Covid-19 Lewat Hembusan Napas
Menurut dia, fitur-fitur yang ada langsung terhubung dengan pihak-pihak terkait, sehingga layanan dan informasi yang diberikan benar-benar tepat. Fitur konsultasi tersambung dengan Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga). Jadi, para orang tua akan mendapatkan masukan atau bimbingan yang tepat tentang pola asuh anak.
Fitur pengaduan terhubung dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, sehingga semua pengaduan pelanggaran hak anak akan teratasi dengan cepat dan tepat. "Sedangkan fitur wisata budaya terhubung dengan dinas pariwisata," kata Farida.
Karya ini merupakan salah satu karya Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Karsa Cipta yang didanai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada 2020.
Melalui karya kreatif ini, diharapkan para orang tua mendapatkan medium yang andal dalam mengasuh putera-puterinya untuk menjadi generasi Indonesia yang berkarakter unggul.