Tulungagung: Pandemi virus korona atau covid-19 sangat berdampak di berbagai sektor kehidupan, terlebih bagi dunia usaha dan dunia kerja. Banyak perusahaan dan unit usaha yang terpaksa menghentikan kegiatan, mengurangi tenaga kerja, dan bahkan terpaksa gulung tikar.
Kebijakan work from home, social distancing, dan physical distancing yang ditujukan untuk membatasi ruang gerak masyarakat sebagai upaya menghambat penularan covid-19 menjadi salah satu faktor penyebab lesunya ekonomi. Kondisi ini terjadi merata hampir di seluruh Indonesia.
Namun, di tengah lesunya aktivitas ekonomi, justru ada berkah tersendiri bagi sektor usaha tertentu. Usaha bidang budi daya tanaman hias dan anggrek adalah salah satu yang justru ketiban rezeki. Begitulah yang dituturkan oleh salah satu pengusaha anggrek di Tulungagung, Jawa Timur, Nandia Anindhita.
Lulusan Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini mampu meraup omzet Rp35 juta hingga Rp40 juta per bulan selama masa pandemi covid-19. Pendapatannya meningkat sekitar 40-50 persen dibandingkan sebelum pandemi terjadi.
"Justru karena adanya pembatasan aktivitas di tempat umum, maka banyak orang yang mencari kesibukan di rumah. Ternyata, banyak orang yang memilih berkebun dan memelihara tanaman. Nah, anggrek menjadi pilihan banyak orang karena perawatannya relatif gampang, indah, dan kadar gengsinya lebih tinggi," kata perempuan kelahiran 8 Desember 1994 ini, Senin, 15 Juni 2020.
Anin, begitu sapaan akrab perempuan pemilik orchids nursery bernama Gudang Anggrek Tulungagung ini, sukses berwirausaha anggrek sejak berstatus mahasiswa. Usahanya fokus pada jenis anggrek Dendrobium.
Jenis ini menurutnya lebih mudah dirawat, bunganya indah dan bertahan cukup lama. Usaha yang dirintis sejak 2016, serta berbekal pengalaman Pemagangan Biologi, membuat bisnisnya terus melejit setiap bulannya.
Menurut penuturannya, usaha yang beralamat di Desa Mojoarum, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur itu, adalah inspirasi yang diperoleh dari berbagai kegiatan perkuliahan dan praktikum di kampusnya, khususnya mata kuliah Kewirausahaan serta Botani.
"Alhamdulillah, kuliah di Prodi Pendidikan Biologi FKIP UMM membuat saya tidak hanya siap menjadi guru, tetapi juga siap berwirausaha. Terlebih menjelang lulus ada sertifikasi Kewirausahaan Industri dan berbagai pilihan lainnya, yang tidak banyak diberikan oleh perguruan tinggi lain di Indonesia. Saya memang sedikit menunda waktu lulus, karena fokus ke usaha ini. Namun akhirnya 2019 lulus, dengan skripsi juga tentang anggrek," ujar perempuan yang rajin berbagi koleksi foto anggreknya di Instagram ini.
Sisi positif lainnya dari usaha anggrek yang digeluti Nandia akhirnya berdampak sistemik dan membuat banyak orang juga ikut memperoleh tambahan penghasilan. Selain ada beberapa orang yang bekerja merawat anggrek, para reseller, jasa pengiriman, dan penjual bahan pemeliharan anggrek juga ikut ketiban rezeki.
"Alhamdulillah, beberapa lokasi perawatan anggrek milik teman saya, kini resmi menjadi milik saya. Memang ada upaya perluasan usaha. Mohon doa semoga usaha ini terus berkah dan lancar," pungkasnya.