Malang: Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menerima 21 mahasiswa asing tahun ini. Puluhan mahasiswa asing ini berasal dari 13 negara, seperti Jepang, Korea, Mesir, Hungaria dan lain-lain.
Para mahasiswa asing ini nantinya menjadi mahasiswa lembaga Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) UMM. Mereka resmi dikukuhkan saat Opening Ceremony Mahasiswa BIPA UMM, Senin 9 September 2019.
Wakil Rektor I UMM, Syamsul Arifin mengatakan kampusnya memang memiliki visi Internasional. Salah satu indikatornya adalah dengan memiliki beberapa siswa dari luar negeri.
Bahkan Kampus Putih juga memiliki hubungan baik dengan beberapa universitas luar negeri. Tujuannya untuk meningkatkan collaborative research dengan profesor-profesor luar negeri.
"Saya berharap dengan adanya program beasiswa ini, bisa mengembangkan visi Internasional UMM," kata Syamsul di UMM, Malang, Jawa Timur.
Syamsul menjelaskan mahasiswa asing ini akan menempuh pendidikan selama satu tahun. Sepuluh bulan belajar bahasa, dan dua bulan melakukan Village Home Stay. Mereka pun akan tinggal bersama orang tua asuh.
Sementara Kepala BIPA UMM, Arif Budi Wurianto, menyampaikan pihaknya juga tetap menjaga komunikasi dan silaturahmi dengan para alumni BIPA.
"Hal ini dilakukan karena kita juga akan melakukan kerjasama dengan universitas asal negara alumni-alumni BIPA UMM," kata Arif.
Pada Opening Ceremony Mahasiswa BIPA UMM, tim pengajar memperkenalkan diri kepada mahasiswa asing dengan mengenakan pakaian adat, seperti pakaian adat Jawa, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Lampung dan lainnya. Hal ini dilakukan untuk memperkenalkan keberagaman suku dan juga budaya Indonesia.
Berkaca dari tahun-tahun sebelumnya, setelah satu tahun belajar bahasa dan budaya Indonesia, mahasiswa asing ini kemudian bekerja sebagai penerjemah. Bahkan beberapa mahasiswa asing itu juga ada yang bekerja di beberapa perusahaan di negara asalnya yang memiliki hubungan dengan Indonesia.