Tim PMM UMM gelombang 01 kelompok 90.
Oleh: Tim PMM UMM 01/ 90
Desa Amadanom, salah satu desa wisata yang terkenal dengan keindahan dan kenikmatan kopi di Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Dikelilingi perbukitan hijau yang memukau, desa ini menawarkan pengalaman unik bagi para pecinta kopi dan penikmat alam. Sebagai salah satu pusat produksi kopi di Kecamatan Dampit, memiliki kekayaan berlimpah dari jenis kopi berkualitas tinggi seperti Arabika dan Robusta.
Desa ini terkenal kaya akan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) yang telah memenuhi kriteria sebagai usaha mikro dan produktif. Salah satu warga Desa Amadanom, yang dikenal dengan sebutan “Pak Nur” memiliki usaha kebun kopi home roastery yang telah lama beroperasi, walaupun 6 tahun terakhir terbengkalai.
Beberapa mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melalui program PMM Bhaktiku Negeri gelombang 01 kelompok 90 membantu UMKM kebun kopi ini dengan merevitalisasi kebun kopi tersebut dan membantu branding.
Kelompok PMM tersebut beranggotakan 5 orang yang berasal dari Program Studi Hubungan Internasional yaitu Muhamad Syahadad Ridho, Isabella Erwin Putri, Edgina Safa Mahes Wara, Yolandha Agatha Permatha, dan M. Abimanyu Pamungkas. Dan mendapat bimbingan dari Havidz Ageng Prakoso S.IP., MA selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).
Usaha kebun kopi milik Pak Nur atau yang dikenal “Kopi Anom” ini direkomendasikan oleh Kepala Desa kepada mahasiswa PMM untuk membantu usaha tersebut karena kopinya terkenal sangat enak dan merupakan produk homemade.
Pemilik usaha kebun kopi, Pak Nur, yang menjual hasil kopi dari kebun kopinya ke berbagai pelosok daerah bahkan kopi tersebut sudah Go Internasional dengan berbagai variasi rasa bahkan ada kopi khusus diet dengan harga terjangkau.
Melalui upaya kolaboratif dengan pihak-pihak terkait dan masyarakat lokal, para mahasiswa PMM UMM menorehkan prestasi yang tak terlupakan dalam menghidupkan kembali pesona Kebun Kopi Dampit yang telah terlupakan selama enam tahun lamanya.
Kelompok PMM UMM Gelombang 01 Kelompok 90 melakukan survei dengan mengunjungi rumah pemilik usaha, Pak Nur untuk melihat secara langsung proses pembuatan kopi dan mencicipi beberapa hasil kopinya. Hasilnya, kopi tersebut sangat enak dan direkomendasikan langsung oleh Kepala Desa Amadanom.
Awalnya, penjualan kopi ini dilakukan dengan cara perhari menghasilkan beberapa produk kopi saja apabila ada pemesanan. Akan tetapi, saat ini, usahanya sudah berkembang hingga melakukan pengiriman hingga ke pelosok daerah melalui nomor WhatsApp yang tertera.
Selain itu, Pak Nur sudah memiliki logo untuk kemasan produk, namun desain yang dimiliki sangat monoton. Sehingga kami sebagai Mahasiswa PMM berinisiatif untuk membantu memperbaiki atau mendesain ulang logo usaha kopi Pak Nur.
Rencana awal kelompok PMM dan saran dari Kepala Desa Amadanom adalah membantu usaha kopi milik Pak Nur agar menarik pengunjung agar ramai cafe yang dimilikinya. Namun, karena proses untuk menarik kembali pengunjung ataupun pembeli memakan waktu lama dan waktu kegiatan PMM yang terbatas hanya 1 bulan, maka mahasiswa memutuskan untuk membantu branding terlebih dahulu.
Tujuannya agar usaha kopi ini lebih dikenal melalui media sosial dan jumlah konsumennya dapat bertambah banyak. Mahasiswa juga membuat akun media sosial “Instagram” dan video perkenalan kopi sebagai bahan promosi di media sosial.
Maka dari itu kami melakukan sebuah “branding” melalui media sosial seperti Instagram, media publikasi online maupun cetak, Tiktok dan Youtube. Dengan platform media sosial tersebut dapat membantu memperkenalkan produk kopi, pengolahan kopi bahkan memperkenalkan wisata di Desa Amadanom, salah satunya Eco Wisata Kebun Kopi Amadanom.
Untuk media publikasinya dapat kalian lihat di instagram kami yang bernama @pmm.amadanom untuk melihat program kegiatan kami dan juga kalian akan dapat lihat cara kami melakukan branding di Youtube dan Tiktok kami yang bernama @pmm.amadanom22.
Keseluruhan pelaksanaan kegiatan PMM gelombang 01 kelompok 90 berjalan dengan sangat baik. Seluruh kegiatan telah terlaksana sesuai dengan jadwal dan program kerja yang telah ditentukan. Kegiatan ini juga berjalan dengan baik karena mendapat dukungan dari pihak Desa Amadanom, masyarakat Desa Amadanom, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) serta anggota PMM Gelombang 01 Kelompok 90 yang telah berkomitmen dan berkontribusi dengan baik. Dampak yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah Eco Wisata Kebun Kopi Dampit kembali aktif dan semakin terkenal dikhalayak umum melalui branding yang telah dilakukan.
Kami berharap seluruh program yang telah dilakukan dalam kurun waktu 1 bulan tersebut dapat terus berjalan dan dilanjutkan oleh pemilik UMKM di Desa Amadanom. Sehingga penerapan program ini akan bertahan dalam jangka panjang dan memberikan manfaat sebesar-besarnya pada pelaku UMKM di Desa Amadanom serta memberikan bukti nyata mengenai keberhasilan program pengabdian masyarakat oleh mahasiswa (PMM) Malang Gelombang 01 Kelompok 90 di Desa Amadanom. (*)