Oleh: Intan Agni Ramadhani, Jurusan Hubungan Internasional, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang
MEMOX.CO.ID – Kasus kekerasan seksual di Malang Raya kian meningkat. Dalam kurun waktu Januari sampai Juli 2023, Polres Malang telah menangani sebanyak 52 kasus kekerasan seksual terhadap anak. Kasus kekerasan seksual yang dilaporkan mayoritas berasal dari lingkungan terdekat korban, seperti keluarga atau teman. Melihat kasus kekerasan seksual kepada anak yang kian meningkat, edukasi seputar seks pun harus diterapkan demi meminimalisir kasus kejahatan kekerasan seksual yang dapat terjadi. Dengan itu, Pada tanggal 17 Juli 2023, Kelompok 26 gelombang 2 Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) berinisiatif untuk membawakan tema “Edukasi Seks”, sebagai materi yang akan mereka edukasikan pada siswa kelas 5 SDN Tegalgondo Malang.
PMM Bhaktimu Negeri sendiri merupakan kegiatan pengabdian kepada Masyarakat oleh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang dilakukan dengan tujuan untuk memberikan manfaat bagi Masyarakat dari kegiatan yang dilakukan, serta menerapkan hilirisasi hasil penelitian mahasiswa UMM.
Kasus kekerasan seksual terhadap anak tentu saja dapat menimbulkan dampak yang sangat besar. Dampak-dampak kekerasan seksual yang umumnya kita ketahui yaitu anak dapat mengalami trauma, proses belajar anak menjadi terganggu, meningginya perilaku impulsif dan munculnya stress yang dapat mengganggu fungsi bahkan perkembangan otak anak. Maka dari itu, edukasi seks sebagai bentuk pencegahan kekerasan seksual sepantasnya diajarkan sedari kecil oleh orang tua kepada anak-anaknya. Namun, seperti yang kita ketahui, edukasi tentang seks bahkan tentang kejahatan seksual masih belum banyak diajarkan pada anak usia dini. Kurangnya edukasi seks dan kejahatan seksual menyebabkan banyaknya anak-anak yang belum tau bagaimana cara bersikap dan menghadapi bentuk kriminalitas kekerasan seksual tersebut.
Dalam penyampaian materi edukasi seks, Kelompok 26 PMM pertama-tama mengedukasikan tentang apa itu kekerasan seksual pada umumnya guna menanamkan pemahaman tentang kekerasan seksual terhadap siswa kelas 5 SDN Tegalgondo sebagai acuan untuk mengetahui apa saja bentuk-bentuk kekerasan seksual.
Kelompok 26 gelombang 2 juga turut mengedukasikan tentang bagaimana cara anak harus menghadapi keadaan yang dapat menyebabkan kekerasan seksual terjadi. Cara tersebut meliputi, siswa tidak boleh mengizinkan orang yang tidak dikenal mengajak pergi ke tempat sepi dan memegang area yang tidak boleh disentuh. Bahkan harus meminta tolong atau berteriak jika terdapat orang asing maupun orang terdekat yang memaksa untuk menyentuh area tubuh yang tergolong pada sentuhan tidak aman.
Terdapat pembelajaran tentang sentuhan yang aman dan tidak aman yang digunakan untuk mengajarkan Siswa pola awal kekerasan seksual dapat terjadi. Sentuhan aman yang diajarkan pada siswa terletak pada tangan. Sedangkan, sentuhan tidak aman yang diajarkan terletak pada area dada, area selangkangan, area bokong, perut, mulut, bahkan area tengkuk masuk pada sentuhan yang tidak aman. Selain itu, sentuhan di area lain juga dapat termasuk pada sentuhan tidak aman jika anak merasa tidak nyaman.
Selain memberikan pemahaman tentang apa itu sentuhan aman dan tidak aman dan dan cara menghadapi keadaan berbahaya, kelompok 26 PMM juga mengedukasikan tentang dampak seks bebas pada anak untuk membangun pemahaman tentang bahaya dari seks bebas yang dapat timbul akibat kejahatan seksual tersebut. Dampak dari seks bebas yang dijelaskan kepada siswa yaitu: Gejala depresi, gangguan kecemasan, dikucilkan oleh lingkungan sekitar dan terkena penyakit menular seksual. Setelah mengetahui dampak dari seks bebas, siswa kelas 5 SDN Tegalgondo terlihat tertarik terhadap materi tentang dampak yang ditimbulkan. Pengetahuan tentang dampak dari seks bebas berguna untuk memberikan pemahaman kepada anak bahwa seks bebas sebagai akibat dari kejahatan seksual merupakan hal yang sangat merugikan.
Dengan tujuan menambah semangat siswa untuk mengingat materi yang telah disampaikan, kelompok 26 PMM mengadakan games sambung kata yang dilakukan dengan cara memberikan soal sekitar edukasi seks. Soal tersebut juga meliputi materi sentuhan yang aman dan tidak aman, cara menghindari seks bebas dan dampak dari seks bebas. Kebanyakan siswa kelas 5 SDN Tegalgondo mampu menjawab apa itu sentuhan yang aman dan tidak aman dan gejala depresi sebagai dampak dari seks bebas. Wali kelas 5 SDN Tegalgondo turut memberikan komentar positif atas apa yang telah diajarkan oleh kelompok 26 PMM.
“Anak-anak senang karena mendapat materi baru, anak-anak juga jadi mengetahui mana batasan-batasan yang boleh dipegang dan tidak boleh dipegang”. Kata Wali kelas 5 SDN Tegalgondo Endang K. (Jumat, 11 Agustus 2023) (*)