Merdeka.com - Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa menutup Jambore Relawan Muhammadiyah Ke-2 di Aula Dome Universitas MuhammadiyahMalang (UMM). Kepada ratusan relawan, Khofifah meminta agar MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Centre) memperkuat layanan psikososial untuk para korban bencana.
"Jambore Nasional Relawan Muhammadiyah ini menjadi bagian yang sangat strategis. Menjadi sangat penting kalau mau masuk pada dukungan spikososial kami," kata Khofifah di Aula Dome Universitas Muhammadiyah Malang, Minggu (4/12).
Kata Khofifah, Kemensos memiliki tanggung jawab di tiga cluster ketika terjadi bencana, yakni pengungsian, logistik dan layanan psikososial. Khusus layanan psikososial, Kemensos memiliki Layanan Dukungan Psikososial (LDP).
Muhammadiyah sendiri lewat MDMC-nya dinilai memiliki kelebihan dalam urusan psikososial terapi korban.
"Kalau itu dari MDMC, saya rasa akan menyatu pada psikososial terapinya. Mereka tidak cukup hanya ditenangkan hatinya, tetapi membangun ketenangan secara rohaniah saya rasa membutuhkan spesialisasi treatment dan skill. Itu dimiliki sangat kuat oleh relawan-relawan Muhammadiyah terutama di MDMC," katanya.
Khofifah menceritakan tentang pengalamannya saat berada di lokasi pengungsian. Tidak jarang para korban menyampaikan langsung kebutuhan layanan psikososial.
Pihaknya memohon MDMC khususnya melakukan penguatan dukungan spikososial lebih banyak. Sehingga memberikan penguatan dan internalisasi lebih mendalam bagi korban terdampak.
"Itu saya rasa menjadi bagian penting bagi tim MDMC di divisi dukungan layanan spikososial. Relawan yang punya spesifikasi untuk layanan spikososial saya mohon di komunitas basis religius tinggi," katanya.
Dengan gaya berkelakarnya, Khofifah menilai para lulusan UMM memiliki kemampuan lebih untuk urusan psikososial. "Mahasiswa UMM kalau lulus dites, tajwidnya bagus, makhorjul hurufnya bagus, artinya layanan dukungan spikososial yang diberikan lebih memiliki makna yang mendalam," katanya. [bal]