Merdeka.com - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) konsentrasi Audio Visual kembali menggelar Pesta Film Anak (PFA) untuk kedua kalinya. Ajang launching film pendek karya produksi Film UMM tersebut mampu menarik perhatian 250 orang yang hadir di Aula Biro Administrasi (BAU) Kampus III UMM (18/12).
Acara yang diadakan tiap satu tahun sekali pada bulan Desember ini memang ditujukan untuk mahasiswa agar dapat merilis hasil karya mereka kepada khalayak umum. Tak hanya itu, ada juga apresiasi berupa penghargaan atas kerja keras dan usaha dari pembuatan film itu sendiri.
Mengusung Tema Luar Angkasa, PFA menampilkan 13 film pendek karya produksi Film UMM di sesi Bimasakti, 2 film pendek komunitas berjudul Bedengan dari Sakdulur Production dan Japra dari Institut Kesenian Jakarta (IKJ) di sesi Andromeda, dan satu film tamu berjudul Kunam Sinam dari Tangan Kanan Production dari sesi Supernova.
PFA sengaja mengusung film bertema Anak dengan genre yang beragam sehingga eksistensi film anak dapat terjaga dan menjadi tolak ukur film pendek di Indonesia. Tak hanya menampilkan karya berupa film, PFA turut memberi penghargaan sebagai bentuk apresiasi kepada sineas muda. Mulai dari Penyutradaraan Terbaik, Film Terfavorit, Laporan Akhir Terbaik, serta 15 kategori lainnya.
"Alhamdulillah dapat 4 penghargaan. Manajemen Produksi Terbaik, Film Terbaik Pilihan Juri, Film Terfavorit pilihan penonton, dan Penata gambar Terbaik," ucap Ahmad, selaku sutradara dari Di Bawah Pohon Rindang Pictures, peraih penghargaan terbanyak di PFA kali ini.
"Saya salut dengan seluruh panitia. Dan semua yang terlibat dalam produksi praktikum ini. Yang jelas, saya sudah bilang kalau tidak hanya memberi tugas, tetapi juga pengalaman bagaimana film itu tersampaikan ke penonton," ucap Pak Novin Farid Styo Wibowo, selaku Penanggung jawab PFA serta peraih Lifetime Achievement Pesta Film Anak 2017.
Antusiasme dari penonton pun tidak kalah seru, seperti disampaikan oleh Pak Novin, "Antusiasme penonton sungguh luar biasa. Saya nggak nyangka kalau penontonnya akan sebanyak itu."
Semoga pada PFA tahun selanjutnya, mahasiswa pada konsentrasi Audio Visual dapat mengadakan acara PFA yang lebih baik dan dengan adanya PFA tahun ini akan terlahir kegiatan apresiasi film ke depannya. Untuk Film Anak Indonesia, diharapkan sineas muda dapat menghasilkan karya yang mengedukasi anak Indonesia demi melahirkan generasi terbaik penerus bangsa. [tsr]