Warga Muhammadiyah Padati Salat Idulfitri di Helipad Kampus UMM Malang. ©2023 Merdeka.com
PERISTIWA | Jumat, 21 April 2023 10:36:01
Reporter : Darmadi Sasongko
Merdeka.com - Umat Islam di Kota Malang menggelar Salat Idulfitri 1 Syawal 1444 H di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Jemaah berduyun-duyun sejak pagi memenuhi helipad dan jalanan di komplek kampus.
Lantunan takbir berkumandang seiring para Jemaah menata shaf untuk pelaksanaan salat Jemaah. Shaf terdepan memenuhi deretan jalan utama pintu masuk kampus. Jemaah laki-laki juga sebagian menempati helipad, sementara Jemaah perempuan di sisi bagian timur lapangan ikonik tersebut.
Sejumlah petugas disiagakan yang mengarahkan para Jemaah dan menata shaf. Antusias masyarakat membuat Jemaah meluber hingga ke jalanan parkiran sisi timur helipad.
Salat Idulfitri digelar mulai pukul 06.30 WIB dilanjutkan khotbah Idulfitri oleh Prof Ahmad Najib Burhani, Wakil Ketua Lembaga Kajian dan Kerjasama Strategis Pengurus Pusat Muhammadiyah (PP Muhammadiyah).
"Kami ingin mengajak menjaga kesucian kemenangan yang ada pada diri kita. Karena kita baru saja menempuh kemenangan setelah menjalankan ibadah Ramadan. Semoga semuanya membawa diri kita menjadi orang-orang muttaqin," kata Dr. Fauzan, Rektor UMM sekaligus pelaksana salat Idulfitri.
Umat Islam, khususnya warga Muhammadiyah di Kota Malang menggelar salat Idulfitri, 1 Syawal 1444 H pada 21 April 2023. Sejumlah titik tanah lapang di Kota Malang menjadi lokasi digelarnya salat Idulfitri 1444 H.
Sementara itu sebagian warga Kota Malang merayakan dan menggelar salat Idulfitri, Sabtu, 22 April 2023 besok. Namun demikian tidak mengurangi kekhusyukan pelaksanaan salat Idulfitri.
Sementara Prof Ahmad Najib Burhani menyampaikan khotbahnya berjudul Aktualisasi Pribadi Muslim Pasca Ramadan: Internalisasi Nilai Kemanusiaan Global. Pesan yang disampaikan bahwa nilai-nilai dari Ramadan jangan hilang begitu saja pasca Bulan Suci itu berlalu.
"Kita harus menginternalisasi nilai-nilai tersebut dan mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari kita sebagai seorang Muslim," tegasnya.
Salah satu nilai yang sangat penting untuk diterapkan, kata Najib, adalah nilai kemanusiaan global. Nilai itu menempatkan manusia sebagai makhluk yang sama di hadapan Allah SWT, tanpa memandang agama, ras, golongan, gender atau warna kulit. Manusia diciptakan memiliki hak yang sama.
Najib yang juga Kepala Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Sosial dan Humaniora Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyampaikan, dunia masih menghadapi persoalan berkaitan Hak Asasi Manusia (HAM). Konflik, kemiskinan dan diskriminasi masih menjadi persoalan yang dihadapi umat manusia.
"Sebagai Muslim kita harus memperjuangkan nilai kemanusiaan global dalam segala aspek kehidupan," tegasnya.
Sebagai individu, setiap muslim dapat memulai dengan menjadi manusia yang peduli dan empati terhadap sesama. Membantu yang membutuhkan dan memberi dukungan mereka yang kesulitan.
Tidak hanya itu, setiap muslim harus berusaha menghindari perilaku yang dapat merugikan orang lain dan juga mempromosikan perdamaian dan persaudaraan.
'Sebagai masyarakat kita harus bekerja sama dalam memperjuangkan nilai kemanusiaan global. Kita dapat memperjuangkan HAM melalui lembaga-lembaga seperti LSM dan organisasi kemanusiaan seperti Muhammadiyah. Kita juga dapat membangun kerja sama dengan negara lain untuk memperjuangkan perdamaian dan keadilan di dunia," jelasnya.
Seorang muslim, kata Najib, memiliki tanggung jawab untuk menjadi bagian perubahan positif di dunia. Harus berusaha untuk memperjuangkan nilai-nilai yang baik dan mempromosikan perdamaian dan persaudaraan di dunia.
Sehingga nilai yang telah diperoleh selama bulan Ramadan itu harus masuk dalam setiap diri dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Salat Idulfitri digelar mulai pukul 06.30 WIB dilanjutkan khotbah Idulfitri oleh Prof Ahmad Najib Burhani, Wakil Ketua Lembaga Kajian dan Kerjasama Strategis Pengurus Pusat Muhammadiyah (PP Muhammadiyah).
"Kami ingin mengajak menjaga kesucian kemenangan yang ada pada diri kita. Karena kita baru saja menempuh kemenangan setelah menjalankan ibadah Ramadan. Semoga semuanya membawa diri kita menjadi orang-orang muttaqin," kata Dr. Fauzan, Rektor UMM sekaligus pelaksana salat Idulfitri.
Umat Islam, khususnya warga Muhammadiyah di Kota Malang menggelar salat Idulfitri, 1 Syawal 1444 H pada 21 April 2023. Sejumlah titik tanah lapang di Kota Malang menjadi lokasi digelarnya salat Idulfitri 1444 H.
Sementara itu sebagian warga Kota Malang merayakan dan menggelar salat Idulfitri, Sabtu, 22 April 2023 besok. Namun demikian tidak mengurangi kekhusyukan pelaksanaan salat Idulfitri.
Sementara Prof Ahmad Najib Burhani menyampaikan khotbahnya berjudul Aktualisasi Pribadi Muslim Pasca Ramadan: Internalisasi Nilai Kemanusiaan Global. Pesan yang disampaikan bahwa nilai-nilai dari Ramadan jangan hilang begitu saja pasca Bulan Suci itu berlalu.
"Kita harus menginternalisasi nilai-nilai tersebut dan mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari kita sebagai seorang Muslim," tegasnya.
Salah satu nilai yang sangat penting untuk diterapkan, kata Najib, adalah nilai kemanusiaan global. Nilai itu menempatkan manusia sebagai makhluk yang sama di hadapan Allah SWT, tanpa memandang agama, ras, golongan, gender atau warna kulit. Manusia diciptakan memiliki hak yang sama.
Najib yang juga Kepala Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Sosial dan Humaniora Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyampaikan, dunia masih menghadapi persoalan berkaitan Hak Asasi Manusia (HAM). Konflik, kemiskinan dan diskriminasi masih menjadi persoalan yang dihadapi umat manusia.
"Sebagai Muslim kita harus memperjuangkan nilai kemanusiaan global dalam segala aspek kehidupan," tegasnya.
Sebagai individu, setiap muslim dapat memulai dengan menjadi manusia yang peduli dan empati terhadap sesama. Membantu yang membutuhkan dan memberi dukungan mereka yang kesulitan.
Tidak hanya itu, setiap muslim harus berusaha menghindari perilaku yang dapat merugikan orang lain dan juga mempromosikan perdamaian dan persaudaraan.
'Sebagai masyarakat kita harus bekerja sama dalam memperjuangkan nilai kemanusiaan global. Kita dapat memperjuangkan HAM melalui lembaga-lembaga seperti LSM dan organisasi kemanusiaan seperti Muhammadiyah. Kita juga dapat membangun kerja sama dengan negara lain untuk memperjuangkan perdamaian dan keadilan di dunia," jelasnya.
Seorang muslim, kata Najib, memiliki tanggung jawab untuk menjadi bagian perubahan positif di dunia. Harus berusaha untuk memperjuangkan nilai-nilai yang baik dan mempromosikan perdamaian dan persaudaraan di dunia.
Sehingga nilai yang telah diperoleh selama bulan Ramadan itu harus masuk dalam setiap diri dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.